Berita Tegal
Harga Benang Rayon Tak Wajar, Jamal Harap Pemerintah Selamatkan 100 Ribu Perajin Tenun Pantura
Industri penghasil sarung alat tenun bukan mesin (ATBM) di Tegal mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku benang rayon.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Industri penghasil sarung alat tenun bukan mesin (ATBM) di Tegal mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku benang rayon.
Mereka kesulitan mendapatkan benang rayon yang merupakan hasil produksi dalam negeri.
Selain itu harga benang rayon dinilai mengalami kenaikan yang tidak wajar.
Baca juga: Soal Kabar Jalan Warga Ditutup karena Kalah Pilkades di Pemalang, Andrianto Tuntut Permintaan Maaf
Baca juga: Viral 3 Rumah Terisolasi Jalan Ditembok Pemilik Tanah yang Kalah Pilkades di Pemalang, Ini Faktanya
Baca juga: Warga Blora Nikahan Boleh Pinjam Mobil Dinas Bupati atau Wakil Bupati, Jenis Camry & Altis 2019
Baca juga: Gibran Sebut Sosok Habib Hasan Mulachela sebagai Guru, Sering Ingatkan Salat Tahajud
Pemilik PT Asaputex Jaya Tegal, Jamaludin Al Katiri mengatakan, pengadaan bahan baku benang rayon baru tahun ini terasa sangat susah.
Bahkan kenaikan harganya pun tidak masuk akal.
Ia mengatakan, pada Desember 2020, satu bal benang rayon 40/2 harganya masih Rp 8 juta.
Kini harganya sudah Rp 12 juta per bal benang.
Padahal, menurut Jamal, benang rayon merupakan produksi asli dalam negeri.
"Kita sudah berjuang untuk ATBM hampir 40 tahun khusus tenun khas Tegal. Cuma baru sekarang terasa sangat susah sekali pengadaan bahan bakunya," katanya kepada tribunjateng.com, Sabtu (13/3/2021).
Wali Kota Tegal Lantik 16 Pejabat Fungsional |
![]() |
---|
Slerok Jadi Kampung Siaga Candi di Kota Tegal |
![]() |
---|
Cerita Tama Bocah 11 Tahun Dinyatakan Hilang Setahun, Ditemukan di Tegal Bersama Anak Punk |
![]() |
---|
Uji Coba PTM di Tegal, Siswa Wajib Cuci Tangan saat Datang dan Pulang |
![]() |
---|
Terungkap! Ini Alasan Bocah 10 Tahun Asal Tasikmalaya Kabur dari Rumah dan Hilang Selama Setahun |
![]() |
---|