Berita Jateng
Pelajar Asal Bali Juarai Kompetisi Menulis Blora
Pelajar asal Pulau Dewata Bali diputuskan menjadi juara Kompetisi Menulis Pelajar “Bergerak dan Bangkit di Tengah Pandemi” untuk kategori luar Blora.
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pelajar asal Pulau Dewata Bali diputuskan menjadi juara Kompetisi Menulis Pelajar “Bergerak dan Bangkit di Tengah Pandemi” untuk kategori luar Blora.
Pelajar tersebut yakni Ni Luh Putu Rita Primayuni dengan karya berjudul “Menjadi Produktif, Kreratif, Inovatif dengan Prestasi dan Berbagi di Era Pandemi”.
Karya terbaik kedua yakni milik Muh. Chairul Sahar dengan judul “Sepotong Kisah tentang Kita dan Covid-19” asal MAN Cendekia Gowa, Sulawesi Selatan.
Kemudian, juara ketiga menjadi milik Muhammad Andi Firmansyah asal SMAN 19 Garut, Jawa Barat dengan karyanya berdujul “Ironi Media Sosial di Masa Pandemi.”
Baca juga: Pedagang Pasar Wisata Tawangmangu Divaksin, Target Capai 955 Orang Terima Vaksin Covid-19
Baca juga: Lamborghini Raffi Ahmad Terbakar Setahun Lalu, Masih Belum Betul hingga Beli Mesin-mesin dari Italia
Baca juga: Helem Polisi di Semarang Dipasangi Kamera E Tilang Bernama Kopek, Pelanggar Tidak Bisa Mengelak
Baca juga: Viral 3 Rumah Terisolasi Jalan Ditembok Pemilik Tanah yang Kalah Pilkades di Pemalang, Ini Faktanya
Untuk pelajar asal Kabupaten Blora, dewan juri memutuskan karya Besse Nurul Hana asal SMK PGRI Blora dengan judul karya “Relawan Jahit” menjadi juara pertama. Terbaik kedua diperoleh Frisko Samudra Novarista Permata Martian asal SMAN 1 Blora dengan judul “Bukan Bangsa yang Lembek”.
Sementara, terbaik ketiga diraih oleh Dina Septiana asal SMK Nurul Huda, Ngawen dengan judul karya “Peran Pelajar dalam Mengelola Keuangan Selama Pandemi Covid-19”.
Panitia juga telah memilih tiga karya untuk menempati juara harapan. Ketiganya berturut-turut yakni Farah Fairuzza Maulidina asal SMK Muhammadiyah 1 Cepu dengan karya “Bergerak dan Bangkit di Tengah Pandemi”.
Kemudian Novia Andriyani asal SMA NU 1 Kradenan dengan judul “Bergerak Bangkit di Tengah Pandemi”, serta Septiana Kurniasari asal SMKN 1 Blora dengan judul “Serba-serbi Pandemi”.
Para juri yang berlatar belakang kombinasi jurnalis senior dan junior di Blora itu punya pertimbangan yang matang sebelum memutuskan juara.
Para juri juga sempat berdebat cukup hangat dalam menentukan karya terbaik.
Bahkan, panitia juga menggunakan sejumlah aplikasi online maupun offline, untuk mengecek keaslian karya para peserta.
Abdul Muiz, salah satu juri mengungkapkan, ada karya peserta yang mendapat nilai tinggi dari para juri.
Bahkan, nyaris menjadi juara pertama dalam kompetisi ini. Namun, setelah dicek keasliannya, apakah memuat plagiarisme atau tidak, panitia memutuskan untuk mendiskualifikasi karya tersebut.
“Sejak awal memang kami berkomitmen ingin peserta sejak dini dilatih untuk menjauhi plagiat.
Karena itu, untuk karya-karya yang mendapat poin tinggi kami cek di aplikasi pragiarisme.