Berita Regional
Ratusan ABG Konvoi Naik Motor, Kabur Tak Bayar Seusai Makan di Warung, Berakhir di Kantor Polisi
para remaja itu itu bergaya bak preman jalanan, dengan cara berkonvoi motor lalu makan minum di dua warung, setelah itu langsung kabur tanpa membayar.
Itu bermula saat mereka menggelar pertemuan bersama di sebuah kafe di Kecamatan Kesamben.
Setelah itu mereka berkonvoi dan melaju dari arah Timur (Kecamatan Kesamben), menuju ke arah Kota Blitar.
"Mereka bertemu di sebuah kafe di Kecamatan Kesamben. Beberapa berdalih, itu hanya acara kopi darat setelah lama tidak bertemu.
Bahkan peserta pertemuan bukan hanya dari Blitar, namun juga dari luar kota," ujarnya.
Entah siapa yang memulai, saat melaju di jalan raya jurusan Malang-Blitar, mereka berkonvoi dengan suara raungan motor yang memekakkan telinga.
Warga yang beristirahat malam itu mengaku terganggu.
Banyak warga yang keluar rumah tetapi malah ada yang menjadi sasaran kekerasan fisik karena peserta konvoi tidak suka aksinya direkam.
"Sesampai di sekitar Kawedanan Wlingi (bekas perkantoran Kawedanan), warga yang sedang nongkrong di warung kopi kaget.
Karena dari arah Timur, suara sepeda motor sudah terdengar keras," paparnya.
Puncaknya, mereka mampir di warung di depan bekas kantor Kawedanan dan warung di sebelah Barat Masjid Agung Wlingi.
Di warung itu mereka memancing kericuhan dengan warga yang sedang ngopi.
Sebab ada warga yang dibentak-bentak karena dituduh merekam konvoi mereka.
Akhirnya, ada warga yang menghubungi polisi karena gerombolan itu belum membayar suguhan di warung itu, tetapi dan langsung pergi beramai-ramai.
"Korban melapor karena makanan yang dimakan belum dibayar.
Seperti nasi bungkus, minuman dan banyak jajanan," ungkap Leonard.