Berita Viral
Cerita Ngeri Wanita yang Pernah Dijadikan Budak Seks Davies: Dia Punya Kandang Pemberian Hukuman
Salah seorang mantan budak seks tersebut membeberkan apa yang dialaminya dan mendesak perempuan lain untuk berani berbicara
Cerita Mengerikan Perempuan Mantan Budak Seks Davies: Dia Punya Kandang Pemberian Hukuman
TRIBUNJATENG.COM - Di sebuah daerah terpencil di pedesaan di negara bagian New South Wales, Australia, seorang pria memiliki enam perempuan yang dijadikan budak seks.
Salah seorang mantan budak seks tersebut membeberkan apa yang dialaminya dan mendesak perempuan lain untuk berani berbicara.
Peringatan: Artikel ini berisi mengenai tindak kekerasan dan pelecehan seksual.
Ketika Felicity Bourke menyadari dirinya terkurung dalam sebuah kandang besi dengan kalung baja di lehernya, dia merasa tidak bisa melarikan diri dari James Davis, seorang pria yang dipanggilnya sebagai "master".
Peristiwa ini terjadi beberapa bulan setelah perempuan tersebut harus melalui manipulasi psikologis, pengendalian koersif, serta kekerasan seksual dari Davis, mantan tentara Australia berusia 40 tahun.
Baca juga: Lihat Kuasa Hukum Rizieq Shihab Bentak-bentak lalu Walkout, Henry: Malu Saya Sebagai Advokat
Baca juga: Kronologi Ayu Dibunuh Suami karena Makan Lontong Pemberian Tetangga, Padahal Sedang Hamil 6 Bulan
Pekan lalu, Davis ditahan oleh Polisi Federal Australia (AFP) dengan tuduhan melakukan perbudakan, seperti yang dilansir dari ABC Indonesia pada Selasa (16/3/2021).
AFP dapat bergerak setelah program ABC Four Corners dan ABC Investigations memberikan informasi dari penyelidikan selama lima bulan.
Ratusan foto, video, dokumen dan informasi dari lebih dari puluhan orang perempuan menggambarkan tindak kekerasan dan sisi gelap James Davis terhadap mereka.
Menurut catatan polisi, Davis memang pernah melakukan kekerasan fisik dan seksual terhadap perempuan, terutama pada remaja polos yang menjadi sasarannya di media sosial.
Sebelum ditahan, Davis tinggal bersama dengan enam perempuan yang ia panggil "budak" di sebuah properti kawasan terpencil di pedalaman New South Wales.
Para perempuan ini sebelumnya mengatakan bahwa mereka memang memilih untuk tinggal bersama Davis tanpa paksaan.
Felicity yang juga pernah menjadi pasangan Davis mengatakan ia pernah mengalami hal yang sama, bahkan ketika ia sedang menderita akibat kekerasan fisik ekstrem dan kekerasan seksual yang dialaminya selama bertahun-tahun.
"Dia telah mencuri semua hak saya sebagai seorang manusia dan kemampuan untuk hidup bagi diri saya sendiri. Saya takut dia akan membunuh saya," ucap Felicity.
Felicity percaya bahwa dengan membuka suara, orang lain yang mengalami hal serupa juga akan berani bercerita.