Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Peran Vital Soviet Rusia Bantu Mustafa Kemal Dirikan Turki Modern

Perang Dunia I jadi malapetaka untuk Kekaisaran Ottoman. Berakhirnya perang itu menyebabkan sebagian besar wilayah kekaisaran dipereteli.

Everything Turkish
Mustafa Kemal Attaturk 

Di Soviet Rusia, yang juga terisolasi secara internasional, perang saudara dan intervensi asing masih berlangsung.

Dengan ikut serta dalam gerakan nasionalis Turki yang sedang tumbuh, kaum Bolshevik memperoleh sekutu dalam perjuangan melawan entente, dan juga menopang perbatasan selatan mereka.

Bantuan militer untuk Kemalis segera mengalir setelah Moskow dan Ankara melakukan pembicaraan singkat.

Pada periode 1920-1922, Soviet Rusia mengirimi Ataturk hampir 80 juta lira (dua kali lipat pengeluaran Kementerian Pertahanan negara itu).

Soviet Rusia juga memasok 39.000 senapan, 327 senapan mesin, 147.000 peluru, mesin dan bahan mentah untuk produksi selongsong peluru, ditambah dua kapal perusak, Zhivoy ‘Hidup’ dan Zhutky ‘Mengerikan’.

Di bawah pengawasan para ahli Soviet, dua pabrik mesiu dibangun di Turki.

Pada akhir 1921, Lenin berkata kepada utusan Soviet untuk Turki, Semyon Aralov: "Kami dapat membantu Turki secara finansial, meskipun kami sendiri miskin."

Pada 16 Maret 1921, di Moskow, pemerintah Lenin dan perwakilan dari Majelis Nasional Agung menyimpulkan "Perjanjian Persahabatan dan Persaudaraan", yang menyelesaikan perselisihan teritorial antara Kemalis dan Bolshevik.

Perbatasan timur laut Turki yang ditetapkan masih tidak berubah hingga hari ini.

Bantuan militer Rusia memainkan peran kunci dalam kesuksesan pasukan Ataturk mengalahkan dua musuh utama mereka.

Republik Demokratik Armenia di timur dan tentara Yunani di barat yang telah merebut bagian barat Asia Kecil (Anatolia) atas persetujuan kekuatan besar.

Sekelompok ahli militer Soviet di bawah kepemimpinan salah satu komandan Tentara Merah yang paling terkemuka, Mikhail Frunze, ambil bagian dalam kemenangan ofensif melawan Yunani.

Aralov, yang juga memiliki pengalaman tempur luas, berbagi pengetahuannya tentang perang gerilya dengan para perwira Ataturk.
Pada satu titik, bahkan calon Marsekal Uni Soviet Kliment Voroshilov menjabat sebagai penasihat Kemal.

Kemenangan di medan perang diikuti kesuksesan di arena politik yang retak, yang pada tahun 1923 mengarah pada proklamasi Republik Turki dengan Mustafa Kemal sebagai presiden pertamanya.

Baik Moskow maupun Ankara memahami kerja sama antara nasionalis Turki dan komunis Rusia hanya bersifat sementara.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved