Berita Viral
Refly Harun Singgung Pilihan Anies Baswedan di Pilpres 2024 Jika Tidak Dapat Dukungan Parpol
Refly Harun menyinggung soal pilihan Anies Baswedan di Pilpres 2024 jika tidak mendapat dukungan dari partai politik manapun.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Refly Harun menyinggung soal pilihan Anies Baswedan di Pilpres 2024 jika tidak mendapat dukungan dari partai politik manapun.
Menurut Refly Harun, tawaran maju ke Pilpres 2024 sangat menguntungkan Anies Baswedan.
Namun, jika Anies Baswedan tidak mendapat dukungan partai manapun, maka ia bisa menerima tawaran menjadi wakil Prabowo Subianto di pilpres 2024.
"Why not, tidak ada akar, rotan pun jadi, gini maksud saya, kalau Anies jadi gelandangan politik, tidak ada partai yang mencalonkan, tiba-tiba digandeng Prabowo ya mau nggak mau, no choice," ujarnya di AKun Youtube miliknya yang diunggah (21/3/2021).
Refly Harun lantas mencontohkan sejarah politik Prabowo dan Megawati di tahun 2009.
Baca juga: Viral Kisah Pendaki Ditinggal Rombongannya di Gunung Lawu, Ini Jawaban Relawan di Sana
Baca juga: Peselancar Putri Olimpiade Tewas Disambar Petir Saat Berlatih
Baca juga: Pesawat Antonov Mendarat Lagi di Bandara Internasional Yogyakarta, Memuat Barang Ekspor 63 Ton
Baca juga: Dianggap Buang-Buang Waktu, Melamun Ternyata Miliki Sejumlah Manfaat lho
Saat itu, Prabowo akan mengandeng Puan Maharani.
Namun, Megawati masih ingin maju menjadi Presiden.
Sehingga tidak ada pilihan lain Prabowo menerima Megawati sebagai calon wakil presiden.
"Contoh saja pada tahun 2009, karena Megawati tidak mau menyodorkan Puan sebagai Cawapresnya Prabowo. Akhirnya, jadilah duet Megawati-Prabowo," ujarya.
Tak hanya itu, Refly Harun juga mencontohkan sejarah Wiranto di pencalonan presiden di Pilpres 2004.
"Wiranto yang pada Pilpres 2004 menjadi Capres didampingi Salahuddin Wahid, pada Pilpres 2009 turun pangkat menjadi Cawapres, mendampingi Jusuf Kalla (JK)," ujarnya.
Menurut Refly Harun, Wiranto tidak memiliki kendaraan apapun, sehingga keinginannya menjadi calon presiden harus dipendam dan menerima tawaran menjadi wakil presiden digandeng JK.
"Dia (Wiranto) tidak mendapatkan kereta apa pun untuk menjadi calon presiden. Karena itu, ketika digandeng JK menjadi calon wakil presiden, dia terima, kira-kira begitu" ujar Refly Harun.
Diketahui sebelumnya, PR RI dan pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM telah sepakat untuk menarik Revisi Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) dari daftar Prolegnas 2021. RUU Pemilu digantikan oleh RUU KUP.
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan keputusan itu akan membuat pertarungan dalam pemilu serentak 2024 semakin menarik