PLN Siapkan Keandalan Pasokan Listrik Jangka Panjang Blok Rokan
Sebagai pemegang Izin Usaha Penyaluran Tenaga Listrik (IUPTL) Blok Rokan, PLN sedang menyiapkan keandalan jangka panjang pasokan listrik.
Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: rival al manaf
Penulis: Ruth Novita Lusiani
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sebagai pemegang Izin Usaha Penyaluran Tenaga Listrik (IUPTL) Blok Rokan, PLN sedang menyiapkan keandalan jangka panjang pasokan listrik dan uap wilayah kerja blok Rokan.
Hal ini menindaklanjuti komitmen sinergitas antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditandai dengan penandatangan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (SPJBTLU) antara PLN dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) bulan Februari lalu.
Di sisi pasokan, kesiapan PLN didukung dengan sistem kelistrikan Pulau Sumatera saat ini yang memiliki Cadangan Daya sebesar 2.808 Mega Watt (MW), dengan daya mampu sebesar 8.852 MW dan beban puncak sebesar 6.044 MW.
Baca juga: Dampak Penerapan UU Cipta Kerja, 6000 Karyawan Perhutani Terancam Dirumahkan
Baca juga: Kesialan Cristiano Ronaldo di Juventus Berlanjut, CR7 Mandul Bersama Timnas Portugal
Baca juga: Beredar Video Chant Rasis di Piala Menpora Persib Bandung vs Bali United, Indosiar Angkat Bicara
Baca juga: Beredar Video Chant Rasis di Piala Menpora Persib Bandung vs Bali United, Indosiar Angkat Bicara
Selain itu, guna menjamin keandalan pasokan listrik dan uap, PLN akan membangun 5x100 MW converter yang empat unit akan beroperasi secara kontinyu dan satu unit dalam posisi standby.
Keandalan tersebut didukung dengan pasokan ke titik koneksi PLN-PHR melalui dua jalur transmisi 150 kV, yaitu dari sistem kelistrikan Pekanbaru (New Garuda Sakti-Balai Pungut) dan dari sistem kelistrikan Dumai (Duri–Balai Pungut).
Tak hanya itu, PLN juga menyiapkan skema pasokan backup (cadangan) apabila terjadi gangguan, dengan mengoptimalkan pembangkit eksisting di Balai Pungut dengan total daya mampu 250 MW.
Dalam melayani kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan, PLN membagi dalam dua tahapan yakni masa transisi dan masa permanen.
“Sesuai SPJBTLU, masa layanan PLN dibagi menjadi dua, yaitu masa transisi hanya selama tiga tahun yang dimulai dari Agustus 2021 sampai dengan Agustus 2024. Pada masa transisi ini, PLN akan mengelola pembangkit listrik eksisting yang saat ini telah melistriki wilayah kerja Rokan,” jelas Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR, Agung Murdifi dalam siaran pers tertulis, Kamis, (25/3/2021).
Baca juga: Jadwal Samsat Online Keliling Semarang Hari Ini Kamis 25 Maret 2021 Buka di Empat Lokasi
Baca juga: Ahli yang Selidiki Pembunuhan Jamal Khashoggi Dapat Ancaman Kematian dari Pejabat Arab Saudi
Baca juga: Bermodal Asal Pencet, Satpam Ini Bobol Brankas Berisi Rp 50 Juta saat Ditinggal Bos Cuti
Ia melanjutkan, layanan permanen akan diberikan mulai tanggal 8 Agustus 2024, yaitu dengan menginterkoneksikan sistem kelistrikan pada wilayah kerja Rokan dengan interkoneksi sistem kelistrikan Sumatera.
“Pada masa permanen, Blok Rokan akan dipasok dari sistem kelistrikan interkoneksi Sumatera dan uap akan dipasok dengan pembangunan steam generator yang lebih andal. Kami juga menyiapkan opsi tambahan pasokan listrik dari PLTG relokasi. PLN akan memberikan pasokan listrik jangka panjang andal tanpa padam bagi PHR,” imbuhnya.
Dikatakannya, melalui pasokan listrik jangka panjang dari PLN, blok rokan akan memperoleh keandalan operasional yang terjamin dan biaya operasi yang lebih efisien. (Ute)