Bom Makassar
Diduga Hamil 4 Bulan saat Beraksi, Berikut Sederet Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar
Saat menjalankan aksi bom bunuh dirinya, YSF disebut tengah mengandung. Usia kehamilannya diduga empat bulan.
TRIBUNJATENG.COM - Minggu (28/3/2021), dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, telah diidentifikasi oleh pihak kepolisian.
Pelaku merupakan sepasang suami istri, berinisial L (pria) dan YSF (wanita).
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkannya dalam jumpa pers di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Senin (30/3/2021).
Baca juga: Oknum Polwan Polres Pati Ngamar Bareng Senior Keciduk Suami, Celana Robek-robek
Baca juga: Sosok Misterius Mendadak Datang Saat Polisi Geledah Rumah Lukman Pelaku Bom Makassar: Wajah Difoto
Baca juga: Isi Surat Wasiat Lukman Teroris Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar: Siap Mati Syahid
Baca juga: Alasan Kepala Dinas di Jateng Nikah Siri Janda PNS: Ada Larangan Perempuan PNS Jadi Istri Sah Kedua
"Perempuan ini istri dari L dan sudah diidentifikasi identik dengan sidik jari yang kita dapatkan," jelas Listyo, Senin siang.
Berikut adalah fakta-fakta seputar pelaku bom bunuh diri di Makassar yang dirangkum Kompas.com.
Dinikahkan oleh anggota JAD
Kapolri menyebut, pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar termasuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulawesi Selatan.
Listyo mengatakan, L dan YSF baru menikah enam bulan lalu.
Keduanya dinikahkan oleh Rizaldi, terduga teroris yang tewas tertembak di Villa Mutiara Cluster Biru, Makassar, pada Januari 2021.
Selain Rizaldi, menantunya yang bernama Zulfikar juga tewas tertembak dalam penangkapan itu.
Rizaldi merupakan bagian dari kelompok jaringan JAD Sulawesi Selatan.
"Rizaldi dan Zulfikar ini merupakan jaringan JAD yang memiliki keterkaitan dengan pengeboman di Jolo Filipina 2018 lalu," terangnya.
Diduga hamil 4 bulan
Saat menjalankan aksi bom bunuh dirinya, YSF disebut tengah mengandung. Usia kehamilannya diduga empat bulan.
Kabar itu diperoleh Nuraini (Ketua RT 1 RW 1 Kelurahan Bungae Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, yang juga tetangga L) dari bibi L.
"Ada yang bilang hamil 4 bulan katanya," ucap Nuraini saat dihubungi Kompas.com, Senin malam.
Akan tetapi, ujar Nuraini, orangtua L tidak mengetahui seputar kehamilan YSF.
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam mengaku belum memperoleh laporan soal itu.
Ditambah lagi, hal tersebut sulit dibuktikan lantaran tubuh YSF tak lagi utuh akibat ledakan bom bunuh diri.
Memberi doktrin dalam pengajian
Kapolri Listyo Sigit Prabowo membeberkan, kedua pelaku sering mengikuti pengajian yang berisi doktrin jihad di perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Kata Listyo, L dan YSF disebut berperan untuk memberikan doktrin.
"Mereka ada dalam kelompok pengajian Villa Mutiara di mana masing-masing memiliki peran untuk memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad," paparnya dalam jumpa pers, Senin.
Kedua pelaku sudah lama mengikuti pengajian ini.
Belajar membuat bom lewat media sosial
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menuturkan, pelaku belajar meracik bom lewat pelatihan di media sosial.
“Mereka kembangkan tata cara membuat bahan peledak secara online training di media sosial,” sebutnya, usai menghadiri rapat dengan Kapolri di Makassar, Senin.
Boy menambahkan, dua pelaku tersebut masih berusia muda.
"Pelaku inisial L ini dengan istrinya adalah masuk dalam kalangan milenial," ujarnya.
Kapolri menambahkan, L dan YSF merupakan bagian dari JAD Sulawesi Selatan. Mereka memiliki peran dalam pembelian bahan yang digunakan sebagai alat bom bunuh diri.
Tinggalkan surat wasiat
Kapolri menuturkan, sebelum melakukan aksi bom bunuh diri, L meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya.
"Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," ungkap Listyo.
Dia menerangkan, aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar ini sudah lama direncanakan oleh L. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta-fakta Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar, Tinggalkan Surat Wasiat hingga Diduga Hamil 4 Bulan"
Baca juga: Kapal Evergreen Terbebas, Terusan Suez Sudah Dibuka Kembali
Baca juga: Simpan 5 Bom Rakitan, Terduga Teroris Condet dan Bekasi Pakai Kata Sandi Takjil untuk Sebut Bom
Baca juga: Video Mercy Tak Beri Jalan Mobil Damkar Viral, Polisi: Pengemudi Panik Dengar Bunyi Sirine
Baca juga: Tak Hanya Terancam Ditinggal Cristiano Ronaldo, Juventus Juga Bisa Kehilangan Buffon