Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Bandang Flores Timur

Kondisi Terkini Bencana Flores Timur Lebih dari 60 Korban Tewas, Pengungsian Memprihatinkan

Hingga kini, diketahui ada tiga kecamatan yang terdampak akibat banjir bandang Flores timur ini. Di antaranya Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara

Editor: m nur huda
Istimewa
Banjir bandang menerjang wilayah Waiwerang di Pulau Adonara Kabupeten Flores Timur pada Sabtu 3 April 2021. Flotim menjadi salah satu wilayah terparah akibat badai siklon tropis yang melanda NTT kali ini. 

Diketahui, cuaca ekstrem bernama Bibit Siklon 99S atau Seroja menjadi penyebab bencana di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tak hanya di Flores Timur, beberapa pulau sekitarnya juga ikut terdampak Siklon Tropis ini.

Seperti di Pulau Rote, Saburai dan lain-lain.

Siklon Tropis ini diprediksi semakin parah karena lajunya yang lambat sehingga tidak segera berpindah ke Samudera Hindia.

Bibit siklon ini berada di perairan Kepuluan Rote, Nusa Tenggara Timur.

Diperkirakan, intensitasnya pun masih akan menguat hingga Senin (5/4/2021).

Siklon tropis 99S ini diberi nama "Seroja" oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.

"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apabila benar-benar menjadi siklon."

"Maka dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat risikonya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi daring, Minggu (4/4/2021).

Empat Rekomendasi BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan rilis informasi potensi cuaca ekstrem sebagai dampak dari bibit siklon tersebut sejak tanggal 02 April 2021.

Berikut empat hal sebagai rekomendasi BMKG untuk mengantisipasi bencana akibat bibit siklon 99s:

1. BMKG Menghimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometorologi.

2. Agar masyarakat tetap meng-update informasi cuaca dari BMKG (Cuaca publik, cuaca penerbangan dan cuaca maritim), di kanal yang tersedia.

3. BMKG menghimbau masyarakat agar lebih mengenali lingkungan dan potensi bencana di lingkungan tempat tinggalnya, karena salah satu upaya mitigasi sesungguhnya adalah dengan memahami cuaca dan lingkungan tempat kita tinggal, sehingga dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana hidrometeorologi yang dapat datang sewaktu-waktu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved