Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liga Inggris

Manchester City Rugi Rp 2,5 Triliun karena Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 membuat Manchester City menelan kerugian mencapai 126 juta poundsterling atau setara 2,5 triliun.

Kompas.com/Istimewa
Para pemain Manchester City merayakan gol mereka ke gawang Sheffield United di Bramall Lane, Sabtu (31/10/2020).(twitter.com/ManCity) 

TRIBUNJATENG.COM - Pandemi Covid-19 membuat Manchester City menelan kerugian mencapai 126 juta poundsterling atau setara 2,5 triliun.

Kerugian tersebut diketahui setelah Man City merilis laporan pendapatan mereka selama musim kompetisi 2019-2020 pada Selasa (6/4/2021).

Musim 2019/2020, Man City meraup pendapatan senilai 478,4 juta poundsterling atau setara Rp9,58 triliun.

Baca juga: Saat Istrinya Melayani Pria Hidung Belang, AH Justru Duduk Menyaksikan Sambil Menyemangati

Baca juga: Dishub Akan Gembok Mobil Parkir Sembarangan di Kudus

Baca juga: Curhat Michele Mahasiswi Asal Papua Setelah Diangkat Anak Asuh oleh Kapolda Jateng

Baca juga: Ngamuk Saat Karaoke di Semarang, Pria Jotos Pemandu Lagu Asal Mranggen hingga Luka

Jika dibandingkan dengan musim sebelumnya, jumlah pendapatan Man City dilaporkan menurun 11 persen.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia diklaim sebagai penyebab utama kerugian Man City.

Sebab, selama Maret hingga Juni 2020, Premier League - kompetisi kasta teratas Liga Inggris - dihentikan karena pandemi virus corona.

Saat kompetisi kembali bergulir, klub juga tidak bisa mendapatkan penghasilan dari penjualan tiket karena pertandingan harus digelar dengan pintu tertutup alias tanpa penonton.

"Jelas, akun 2019-2020 dalam masa isolasi bukanlah representasi terbaik dari kenyataan musim dengan penjualan pemain yang tertunda dan sejumlah laga yang baru dimainkan setelah 30 Juni 2020," tutur Direktur Eksekutif Man City, Ferran Soriano.

"Pendapatan dari musim itu akan digabungkan dengan periode 2020-2021."

"Gambaran kondisi finansial yang lebih baik dari masa pandemi Covid-19 akan ditampilkan pada akhir musim 2020-2021, saat dua musim digabung dan dinormalisasikan."

 
Sesuai aturan Financial Fair Play (FFP), pendapatan klub pada musim 2019-2020 dan 2020-2021 akan digabung dalam satu periode laporan keuangan.

Man City pun berharap pendapatan mereka bisa meningkat pada musim ini.

Dengan demikian, total kerugian yang mereka derita selama dua musim terakhir tidak akan lebih dari 60 juta poundsterling atau setara Rp 1,19 triliun per tahun.

Manajemen Man City pun masih optimistis kondisi keuangan klub raksasa Inggris itu masih cukup kuat dan tidak terpengaruh pada pandemi Covid-19.

"Klub secara fundamental kuat, dengan pemegang saham yang berkomitmen dan aset signifikan, dibangun dengan hati-hati selama lebih dari satu dekade dan di atas sejarah lebih dari satu abad," kata CEO Man City, Khaldoon Al Mubarak.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved