Berita Nasional
Lia Eden Meninggal, Hari Ini Dikremasi, Keluarga Sempat Ditolak Masuk Pengikutnya
Penyebab meninggalnya Lia Eden yang memiliki nama lain Lia Aminuddin ini diungkapkan salah satu pengikutnya kepada wartawan, Minggu (11/4/2021).
TRIBUNJATENG.COM - Penyebab Lia Eden, pemimpin kelompok Salamullah meninggal dunia terungkap.
Penyebab meninggalnya Lia Eden yang memiliki nama lain Lia Aminuddin ini diungkapkan salah satu pengikutnya kepada wartawan, Minggu (11/4/2021).
"Ya, karena umur saja," kata pengikut Lia Eden tanpa menginformasikan lebih banyak ihwal masa hidupnya dan kemungkinan adanya penyakit yang diidapnya.
Baca juga: Harga Bunga Tabur Naik Jelang Ramadan, Sampai Rebutan Saat Kulakan
Baca juga: KKB Papua Terus Berulah, Kini Helikopter Dibakar di Bandara, Sebelumnya Bunuh 2 Guru SD
Baca juga: Viral Video Balapan Motor di Solo Lalu Jatuh, Saat Polisi Datang hanya Temukan Motor
Rencananya, hari ini, Senin (12/4/2021), jenazah pemimpin sekte kerajaan tuhan ini akan dikremasi di rumah duka Grand Heaven, Heaven Garden Pluit, Jakarta Utara.
Kabar ini diungkapkan pengikut Lia Eden kepada wartawan pada Minggu (11/4/2021).
Menukil dari laman Heaven Garden, heaven.co.id, rumah duka ini memang terdapat layanan kremasi jenazah.
Wartawan pun mengonfirmasi hal tersebut melalui layanan Heaven Garden.
Berdasarkan informasi, jasad Lia Eden akan dikremasi pukul 10.00 WIB.
Kabar meninggalnya Lia Eden santer terdengar Minggu (11/4/2021).
Kediaman Lia Eden yang berada di Jalan Mahoni Nomor 30, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, tampak sepi saat dipantau TribunJakarta.com, hari ini.
Suasana di area dalam dan luar tempat kelompok Lia Eden ini juga tak ada aktivitas.
Pagar rumah berbahan kayu itu pun juga tertutup rapat.
Para Wartawan sempat membunyikan bel rumah tersebut. Tak lama seorang keluar dan menghampiri awak media.
Keluarga ditolak
Sementara itu salah seorang warga sekitar yang juga enggan disebutkan namanya sempat menceritakan bahwa pihak keluarga dari Lia Eden sempat ditolak oleh para pengikut ajaran Salamullah.
Hal itu terjadi pada Sabtu(10/4/2021) lalu. Ketika itu ada seorang pria yang mengaku sebagai anak dari Lia Eden hendak masuk ke dalam rumah, namun ditolak oleh jemaah Salamullah.
Kericuhan kata dia sempat terjadi di pagar depan rumah Lia Eden.
"Waktu itu ramai, sempat ada polisi juga, " ujar warga tersebut.
Ia juga tidak mengetahui apakah pihak keluarga dalam hal ini anak diberitahu mengenai pemakaman Lia Eden, ibunya.
Yang jelas kata dia setelah sempat cek cok dan ditengahi petugas polisi pria tersebut langsung pergi meninggalkan rumah Lia Eden.
"Enggak ngerti juga dia tahu apa enggak. Habis itu dia langsung pergi soalnya," kata warga tersebut.
Biodata Lia Eden
Lia Eden merupakan pemimpin sekte Kerajaan Tuhan (God's Kingdom Eden).
Ia mengklaim diri telah mendapat wahyu dari Malaikat Jibril sehingga ia mempelajari aliran paranealis atau lintas agama. Pada 1998, Lia yang terlahir sebagai Muslim mempelajari Nasrani.
Dia kemudian merilis sebuah buku berjudul 'Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir' yang berisi mengenai aliran yang ia dalami.
Lia Eden mengimani reinkarnasi dari ajaran Hindu, mengklaim diri sebagai titisan Bunda Maria, dan menyatakan putranya yang bernama Ahmad Mukti sebagai Yesus Kristus.
Lia Eden juga menerapkan sejumlah ajaran agama Buddha, seperti meditasi dan memahat patung.
Baru pada pertengahan 2000, Lia mendeklarasikan agama baru, Salamullah, sebagai penyatuan dari semua agama yang ia pelajari.
2 Kali Dipenjara Kasus Penodaan Agama
Lia Eden juga membuat beberapa ramalan yang sensasional.
Hal ini mengundang reaksi selama momentum trending, terutama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada Desember 1997.
Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (Gabriel's edict).
Akibatnya Lia Eden ditahan atas tuduhan penistaan agama.
Lia Eden tercatat dua kali masuk penjara pada 2006 dan 2008 akibat kasus penodaan agama.
Lia Eden bebas dari penjara pada 15 April 2011 setelah mendekam selama 2,5 tahun.
Kirim Surat ke Jokowi untuk Daratkan UFO di Monas
Pada 2015, Lia Eden kembali menggegerkan piblik setelah meminta izin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendaratkan pesawat UFO di kawasan Monas.
Lia bahkan mengirimkan surat resmi ke Jokowi pada Senin 25 Mei 2015 dengan kop surat bertuliskan "God's Kingdom" dan "Tahta Suci Kerajaan Tuhan Eden" dengan tinta berwarna emas.
Di antara kedua tulisan itu terdapat logo gambar bumi dan dua ekor burung di atasnya.
Terlepas dari pengakuan Kontroversialnya, Lia Eden dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (8/4/2021). (Tribun Jakarta/Tribunnews/Wikipedia/Berbagai sumber)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Penyebab Lia Eden Meninggal Dunia dan Lokasi Kremasi Hari Ini, Keluarga Ditolak Masuk Pengikutnya