Berita Regional
Setelah Diserang KKB Papua, 45 Warga Belum Bisa Dievakuasi dari Distrik Beoga Puncak
Alasannya penerbangan sipil ke daerah tersebut sulit dilakukan pasca-penembakan dua guru oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) didaerah tersebut.
TRIBUNJATENG.COM, PAPUA - Aparat keamanan belum bisa mengevakuasi 46 warga dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Alasannya penerbangan sipil ke daerah tersebut sulit dilakukan pasca-penembakan dua guru oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) didaerah tersebut.
"Untuk perkembangan di Beoga baru komunikasikan dengan Bupati mengatur bagimana supaya penerbangan bisa masuk," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Ngabalin Bocorkan Info, Akan Ada Reshuffle Kabinet Pekan Ini & Daftar Menteri Layak Diganti
Baca juga: Demak Nagari Para Wali, Kerajaan Islam Pertama di Jawa & Sunan Kalijaga yang Toleran
Baca juga: Suami Bupati, Dirinya Anggota DPR RI, Teti Rohatiningsih Beberkan Kunci Sukses Keluarga
Baca juga: Bupati Asip Akan Monitoring Prokes Acak Salat Tarawih di Wilayah Pekalongan
Lanjut dia, 46 warga yang hendak dievakuasi dari Beoga lantaran trauma.
"Kita berharap penerbangan sipil kalau penerbangan pesawat lain belum ada yang berani masuk ke Distrik Beoga," ujarnya.
Namun, kata dia, diharapkan dengan adanya komunikasi dengan Bupati Puncak Willem Wandik, ada penerbangan pesawat yang berani masuk ke Distrik Beoga.
"Kita berharap, hari ini ada penerbangan pesawat yang bisa masuk ke Beoga, mungkin besok sudah bisa dievakuasi," katanya.
Terkait kontak senjata, menurut dia, sudah tidak lagi terjadi di Distrik Beoga dan di Ilaga, termasuk helikopter yang dibakar mukanya sudah bisa turun ke Mimika.

Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar mengatakan hingga Selasa siang, KKB masih melepaskan tembakan ke arah Koramil Beoga.
"Tadi terakhir jam 10 pagi mereka masih tembak sekitar empat kali lalu sempat dibalas oleh aparat, tapi itu cuma gertakan saja," kata dia.
Menurut dia, posisi keberadaan KKB di Beoga ada di posisi ketinggian yang tepat berada di ujung bandara.
Di posisi teraebut, KKB memiliki jarak tembak cukup dekat ke pesawat terbang yang akan mendarat di Beoga.
Dikabarkan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih menguasai Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pergeseran pasukan dan evakuasi warga masih terkendala.
Peristiwa pertama terjadi pada Kamis (8/4/2021) pukul 09.30 WIT, di mana KKB pimpinan Sabinus Waker menembak mati seorang guru SD bernama Oktovianus Rayo (42) saat korban berada didalam kiosnya.
Kemudian, KKB lainnya menembak mati Yonatan Randen, guru di Distrik Beoga, Jumat (9/4/2021). Korban tewas ditembak di rumahnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Kesulitan Penerbangan Pasca-teror KKB, 46 Warga Puncak Belum Dievakuasi dari Beoga