Berita Semarang
Cerita Masjid Taqwa Sekayu Semarang Lebih Tua Dari Masjid Agung Demak: Diponegoro Pernah Singgah
Sebuah lorong di Kota Semarang ternyata terdapat Masjid sarat sejarah bernama Masjid Taqwa Sekayu.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
"Nama Sekayu berasal dari sentra kayu perpaduan bahasa Beladan dan Jawa karena dulu daerah sini pusat perkayuan," bebernya.

Dia menjelaskan, Kyai Kamal yang berasal dari Cirebon yang merupakan tokoh agama kepercayaan Sunan Gunung Jati.
Akhirnya membangun Masjid dengan tujuan untuk tempat ibadah para pekerja namun berjalannya waktu Masjid mendalami pemugaran.
Pemugaran Masjid ini telah terjadi enam kali pemugaran renovasi yang pertama - ketiga tidak didokumentasikan.
Pemugaran ke empat pada tahun 1814 M berupa dinding, papan, tiang dari kayu biasa, genteng untuk atap dari tanah liat.
Masjid masih terbungkus oleh banyak pepohonan rimbun dan teduh.
Lalu pemugaran ke lima pada 16 November 1987.
Pemugaran ke enam Masjid dirombak total namun tetap mempertahankan bagian-bagian utama Masjid.
Renovasi tersebut dilakukan pada 17 Juni 2006 hingga 21 Juli 2009.
"Masjid Pekayuan berubah nama menjadi Masjid Sekayu selepas Kantor Bupati pindah dari Gabahan ke Bubakan sekira tahun 1666," jelasnya.
Menurutnya, bagian yang masih dipertahankan menjadi keaslian Masjid meliputi Makam Mbah Kyai Kamal yang masih berada di dalam Masjid tepatnya di sebelah Mimbar.
Kubah atau mustoko Masjid.
Empat Soko tatal yang menyangga Masjid.
Dan Pintu depan Masjid.
Keempat bagian itu yang masih asli hingga sekarang meski Masjid telah direnovasi lebih modern.