Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pemalang

Serum Ular Berbisa Buatan Khomar Pria Pemalang, Pasien Sakit Parah Sudah Disasinkan Kembali Pulih

Khomar, warga 04 Rw 02, Kelurahan Bojongbata, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, nampak terbiasa dengan ular berbisa

Penulis: budi susanto | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Khomar, warga 04 Rw 02, Kelurahan Bojongbata, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, nampak terbiasa dengan ular berbisa

Bahkan ia tak jarang bermain dengan ular naja sputatrix atau ular kobra menggunakan tangan kosong.

Khomar seolah kebal terhadap bisa mematikan dari raja reptil tersebut. 

Ia bukanlah pawang ular, atau pemburu ular berbisa.

Kebiasaan bergelut dengan ular mematikan itu, lantaran ia menjadi pembuat serum ular.

Baca juga: Sayuti Bangun Tembok 2,5 Meter di Jalan Perumahan Setelah Diteriaki dan Diklakson, Kini Dirobohkan

Baca juga: Jangan Keliru Ambil yang Berformalin, Ini Tips Memilih Kolang-kaling untuk Menu Berbuka Sore Nanti

Baca juga: Ingat Ario Kiswinar? Lama Menghilang Setelah Penolakan Mario Teguh, Begini Kabarnya Sekarang

Khomar  warga 04 Rw 02, Kelurahan Bojongbata, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, bercengkrama dengan ular cobra, di halaman belakang rumahnya, Sabtu (17/4/2021).
Khomar warga 04 Rw 02, Kelurahan Bojongbata, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, bercengkrama dengan ular cobra, di halaman belakang rumahnya, Sabtu (17/4/2021). (TribunJateng.com/Budi Susanto)

Sudah 10 tahun Khomar melakoni pekerjaan tersebut, di mana kesehariannya bercengkrama dengan ular berbisa seperti kobra, maupun ular weling. 

Serum yang ia buat juga disebar ke seluruh penjuru Indonesia untuk mengobati berbagai penyakit. 

Saat didatangi Tribunjateng.com, ia pun blak-blakan menerangkam proses pembuatan serum ular tersebut, bahkan tak segan mengajarkan cara meraciknya hingga bisa dikonsumsi. 

"yang saya ambil dari ular untuk pengobatan yaitu empedu, bisa ular yang dikristalkan atau arsenik, serta minyak ular," jelasnya, Sabtu (17/4/2021).

Khomar menjelaskan, sebelum jadi serum ular, empedu difermentasi dengan air putih, dan proses fermentasi dilakukan menggunakan media tanah atau ditimbun. 

"Empedu dicampur air putih dan dimasukan dalam botol, setelah itu ditimbun dengan kedalaman kurang lebih 0,5 meter.

Terkait lama fermentasi bisa 21 hari atau 6 bulan, tergantung untuk mengobati apa, intinya lebih lama lebih baik," katanya. 

Pria ramah itu juga menuturkan, untuk arsenik ia ambil dari kepala ular, dan minyak di ambil dari tubuh ular. 

"Serum ular adalah campuran dari fermentasi empedu, dan arsenik. Cara pakaianya diminum sehari tiga kali. Kalau minyak ular bisa dijadikan salep oles untuk berbagai penyakit," ucapnya. 

Khomar menerangkan, berbagai penyakit sudah ia sembuhakan, dari diabetes, hingga Hiv/Aids.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved