Tadarus
TADARUS KH Mahlail Syakur: Pahala Orang yang Sabar dan Tawakkal
Dua sifat terpuji yang sekaligus harus terekspresi dalam perilaku setiap orang beriman adalah sabar dan tawakkal.
Tawakkal
Secara harfiah, tawakkal berarti pasrah atau terserah pada keadaan. Tawakkal berarti menyerahkan segala keputusan atau hasil usaha kepada Allâh setelah diusahakan secara maksimal berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam agama.
Tawakkal merupakan bagian dari ajaran Islam yang sangat penting. Karenanya, tawakal sangat ditekankan di dalam al-Qur`ân. Tawakkal adalah perbuatan hati, bukan sekadar perkataan, bukan pula kegiatan fisik. Bahkan tawakkal bukan sekadar wacana atau sekedar pengetahuan belaka. Tawakkal merupakan perbuatan hati sehingga tidak bisa sekadar diwujudkan secara fisik, seperti berdiam diri tanpa melakukan usaha (ikhtiyar) lahiriyah.
Hadits tersebut memberikan pelajaran bahwa tawakkal tidak meniadakan usaha lahiriyah seperti mengikat seekor unta ketika seseorang menginginkan hewan piarannya tidak hilang. Hadits tersebut juga mengisyaratkan bahwa tawakkal harus dimiliki setelah melakukan berbagai usaha. Tawakkal tidak boleh terjadi hanya dengan berdiam diri, berpangku tangan, berenak-enakan, atau bermalas-malasan tanpa usaha.
Bertawakkal mendatangkan banyak hikmah. Di antaranya adalah:
Akan mendapat perlindungan, pertolongan, dan anugerah dari Allâh SWT, Akan mendapatkan kebaikan di dunia dan di akherat sebagaimana dalam al-Qur`ân.Orang bertawakkal hidupnya menjadi lebih tenang, tentram, dan terhindar dari stres berat maupun depresi yang berkepanjangan. Di akheratnya disediakan surga yang tinggi. Hidupnya akan dicukupi oleh Allâh SWT.
Orang-orang yang senantiasa bertawakkal kepada Allâh akan dicukupi seluruh keperluan hidupnya, baik secara material maupun spiritual. Orang-orang kaya yang selalu bertawakkal tidak akan mengalami kekhawatiran akan bangkrut sebab Allâh selalu mencukupinya.
Sabar dan tawakkal merupakan dua sifaf mulia yang membedakan antara orang beriman dan tidak. Oleh karena itu, marilah kita menjalankan ibadah dan tugas-tugas lain secara benar, menghadapi problem dan pandemi dengan sabar dan tawakkal. Semoga kita termasuk orang-orang yang terampil moral dan spiritual dengan bersabar dan bertawakkal. Wa- Allah a’lam bis-shawab. (*)
Ditulis oleh KH. Mahlail Syakur Sf. | Ketua LTN PWNU Jawa Tengah dan Dosen Unwahas Semarang