Berita Internasional
PM India: Badai Covid-19 Ini Begitu Mengguncang Kami
Selain itu di ibu kota New Delhi, satu orang meninggal setiap empat menit karena tertular virus corona.
TRIBUNJATENG.COM, NEW DELHI - India kini tengah menghadapi "badai" infeksi Covid-19.
Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan hal tersebut.
Pernyataan Modi itu terjadi setelah sejumlah negara, termasuk AS dan Inggris, menjanjikan bantuan dalam waktu cepat.
Baca juga: Canggihnya Kapal MV Swift Rescue Singapura Temukan KRI Nanggala di Dasar Perairan Utara Bali
Baca juga: Pria Ini Sengaja Batuk-Batuk di Kantor hingga Sebabkan 22 Orang Terpapar Covid-19
Baca juga: Erick Thohir Minta PSSI dan Menpora Kaji Ulang Gelaran Liga 1 dan Liga 2
Baca juga: Pupus Sudah Janji Peltu Wahyudi Beri Sepatu PDL ke Pandu, Anak Jadi Korban Tenggelam KRI Nanggala
Pada Minggu (25/4/2021), rival Pakistan itu mencatatkan 349.691 kasus harian, rekor lagi dalam empat hari beruntun.
Totalnya, India mencatatkan 16,96 juta infeksi Covid-19. Negara terparah kedua di dunia setelah AS.
Selain itu di ibu kota New Delhi, satu orang meninggal setiap empat menit karena tertular virus corona.
"Kami sangat percaya diri. Kami bersemangat saat bisa mengalahkan gelombang pertama. Namun, badai ini begitu mengguncang kami," ujar Modi.
Meroketnya kasus corona diperparah dengan semakin menipisnya persediaan dunia medis untuk merawat pasien.
Dilansir Sky News, rumah sakit sudah menyatakan mereka bisa kehabisan oksigen dalam beberapa jam ke depan.
Kesulitan yang dialami "Negeri Bollywood" menuai respons dari Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Johnson menyatakan dirinya siap membantu Delhi yang kini berjibaku meredam kenaikan signifikan gelombang kedua Covid-19.
Setelah berdiskusi dengan menteri India, Johnson menerangkan bantuan sudah dikirim dan diperkirakan tiba Selasa (27/4/2021).
Akhir pekan kemarin, London mengirim sembilan kontainer berupa 495 konsentrator oksigen, 120 ventilator non-infasif, dan 20 ventilator manual.
Adapun Johnson rencananya bakal berkunjung ke Delhi pada pekan kemarin, namun harus ditunda karena virus corona.
"Kami berdiri bersama India sebagai teman dan mitra selama waktu yang meresahkan melawan corona ini," kata Johnson.