Pencarian Kapal Selam Nanggala
TNI AL Bantah KRI Nanggala 402 Tenggelam Kelebihan Muatan hingga Tembakan Rudal Perancis
TNI Angkatan Laut memastikan bakal melakukan investigasi dan penyelidikan terhadap tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Disebutkannya, KRI Nanggala 402 biasa membawa 50 personel awak kapal.
Bahkan, jika ada tugas penyusupan, kapal itu bisa mengangkut tambahan awak sebanyak 7 personel.
Sementara, saat tragedi kapal selam KRI Nanggala 402 tenggalam, hanya sedang membawa 53 awak kapal dan 3 buah torpedo.
"Padahal kapal selam ini didesain untuk membawa 8 torpedo," lanjutnya.
Untuk berat satu buah torpedo bisa mencapai 2 ton.
Ia menegaskan kembali anggapan kelebihan muatan menjadi penyebab kapal tenggelam sama sekali tidak berdasar.
Kata Ali, kapal tersebut berlayar bertahun-tahun dan tak menemui masalah.

"Pernyataan yang menyampaikan bahwa kapal selam ini kelebihan muatan, sama sekali tidak berdasar dan mungkin belum berpengalaman."
"Kita sudah berlayar bertahun-tahun dan tidak pernah ada masalah," ungkapnya.
Selain itu, hingga saat ini, tim pencarian dan pertolongan (SAR) kapal selam KRI Nanggala 402 telah menemukan hidrofon dan torpedo milik KRI Nanggala 402.
Ali mengatakan hidrofon atau alat perekam suara bawah air milik kapal selam yang dinyatakan tenggelam beserta 53 awaknya saat latihan di Perairan Bali pada Minggu (25/4/2021) tersebut telah diangkat menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) milik MV Swift Rescue.
"Update terbaru kita sudah menemukan mengangkat pake ROV itu hidrofon dari kapal selam KRI Nanggala," kata Ali di Mabes TNI AL Cilangkap Jakarta Timur, diberitakan Tribunnews, Selasa (27/4/2021).
Selain itu, kata Ali, tim SAR juga telah mengambil beberapa foto terbaru kapal tersebut.
Tim SAR, kata dia, juga telah menemukan torpedo dari kapal selam tersebut.
"Kemudian beberapa foto yang diambil. Kemudian ditemukan torpedonya juga itu nanti akan diupdate terus," kata Ali.