Berita Regional
Hoaks Babi Ngepet Depok: Dalangnya Oknum yang Ingin Terkenal
Isu babi ngepet tersebut hanya sebuah rekayasa oleh orang yang tak bertanggung jawab.
TRIBUNJATENG.COM, DEPOK -- Isu babi ngepet menghebohkan warga Depok, Jawa Barat.
Kecurigaan mengenai isu tersebut adalah hoaks akhirnya terbukti.
Isu babi ngepet hanya sebuah rekayasa oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Baca juga: Muhammad Lemas Senderan Teman di Genteng, Wifi Besi Bersentuhan Kabel Listrik
Baca juga: Gelandang PSIS Semarang, Tegar Infantrie Kini Jadi Prajurit TNI, Korbankan Dua Kali Panggilan Timnas
Baca juga: Beda OPM dan KKB Versi Tokoh Papua, KKB Paling Agresif karena Dipimpin Sosok Berusia 17 Tahun
Baca juga: Bambang Brodjonegoro tak Lagi Jadi Menristek, Inikah Jabatan Barunya?
Bahkan akibat peristiwa ini, seorang ibu terkena imbasnya.
Ia terkena fitnah karena orang di rumah saja namun tak kerja sempat dituduh piara babi ngepet.
Apalagi narasi penangkapan babi ngepet dilakukan dengan cara telanjang.
Isu babi ngepet pun seolah tak relevan lagi dengan zamannya.
Yakni zaman serba digital, ditambah era pandemi corona, di mana orang mendapatkan uang tak harus keluar rumah.
Tak harus pergi ke kantor karena di rumah saja menjadi perilaku yang disarankan.
Dan benar saja, berita tentang babi ngepet di Depok, tak sesuai fakta.
Berita itu ternyata direkayasa seseorang dan kini pelakunya diamankan polisi.
"Semuanya yang sudah viral tiga hari sebelumnya adalah hoaks, itu berita bohong," kata Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4/2021).
Imran menjelaskan, rekayasa dimulai ketika di permukiman itu, beberapa warga mengeluh uangnya hilang Rp 1 juta-Rp 2 juta.
Tersangka AI kemudian memesan secara online seekor babi dari pencinta binatang yang dibeli harganya Rp 900.000, dengan ongkos kirim Rp 200.000.
"Tujuan mereka adalah supaya lebih terkenal di kampungnya, karena ini merupakan salah satu tokohlah sebenarnya, tapi disebut tokoh juga tidak terlalu terkenal, jadi supaya dia dianggap saja," ungkap Imran.