Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Klaster Sholat Tarawih di Sragen, 1 Ustaz Meninggal, 13 Positif Corona: Diduga Dari Mic Masjid

Kasus ustaz meninggal karena corona di salah satu masjid di desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen menjadi sebuah klaster. 

Editor: galih permadi
TribunSolo.com / Septiana Ayu Lestari
Kondisi sebuah masjid di Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Minggu (2/5/2021). Masjid tersebut di-lockdown seusai temuan kasus pasien Covid-19 meninggal dunia. 

"Kami minta untuk menjalani isolasi mandiri sambil menunggu swab keluar," pungkasnya.

Gegara Piknik

Sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit imbas 36 warga di Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka terpapar Covid-19 berjamaah setelah piknik ke Jogjakarta.

Ketua Satgas Covid-19 Ampel yang sekaligus Camat Ampel, Dwi Sudarto mengatakan, 33 orang yang melakukan perawatan di rumah dan 3 orang dilarikan di rumah sakit.

"Mayoritas 33 orang jalani isolasi mandiri di rumah dan sisanya dirawat intensif di rumah sakit," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (20/4/2021).

Pasca kejadian tersebut, pihaknya langsung me-lockdown seluruh kegiatan sosial kemasyarakatan, termasuk peribadatan dalam ranga puasa Ramadhan di antaranya tarawih di masjid.

Selain itu, pembelajaran tatap muka jenjang SD dihentikan sementara.

"Kami me-lockdown semua kegiatan di wilayah RT 3 dan RT 2 tersebut," tutur Dwi.

Habis Piknik

Sebanyak 36 warga Desa Candi, Kecamatan Ampel terkonfirmasi positif Covid-19 usai liburan ke luar kota.

Pasca peristiwa itu, wilayah tersebut harus lockdown.

Camat Ampel, Dwi Sudarto mengatakan, terpaparnya 36 orang tersebut berawal dari rombongan sedang piknik ke Jogjakarta.

"Ada 36 warga di Desa Candi terpapar Covid-19, rombongan sebelumnya piknik ke Jogja," ucap Dwi, Selasa (20/4/2021).

Dwi mengatakan, kegiatan piknik tersebut dilakukan pada Minggu (4/4/2021).

Salah satu warga berinisial NS melakukan swab pada Selasa, (6/4/2021).

"Setelah Bapak NS menjalani swab, Kamis (8/4/2021) hasil keluar dan beliau dinyatakan positif Covid-19," ujar Dwi.

Dwi mengatakan, setelah mengetahui NS terkonfimasi positif Covid-19, maka NS melakukan karantina mandiri.

Kemudian, setelah mendapat informasi tersebut, pihak Kecamatan Ampel langsung melakukan tracing pada Senin (12/4/2021) dan Selasa (13/4/2021). Hasilnya keluar Minggu (18/4/2021).

"Pada 12 April 2021, 35 orang dilakukan swab dengan hasil 29 positif dan 6 negatif, lalu pada 13 April 2021  ada 11 orang diswab dan hasilnya 6 positif dan 5 negatif," terangnya.

Pasca kejadian tersebut, pihaknya langsung me-lockdown seluruh kegiatan sosial kemasyarakatan, termasuk peribadatan.

Selain itu, pembelajaran tatap muka jenjang SD dihentikan sementara.

"Sementara waktu, wilayah RT 3 dan RT 2 tersebut di-lockdown, tempat peribadatan di Dukuh Gondang ditiadakan, dan pemberlajaran tatap muka di 1 desa dihentikan sementara," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Klaster Salat Tarawih di Sragen, Ustaz Meninggal Positif Covid-19, 13 Orang Ikut Terpapar, 

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved