Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Klaster Sholat Tarawih di Sragen, 1 Ustaz Meninggal, 13 Positif Corona: Diduga Dari Mic Masjid

Kasus ustaz meninggal karena corona di salah satu masjid di desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen menjadi sebuah klaster. 

Editor: galih permadi
TribunSolo.com / Septiana Ayu Lestari
Kondisi sebuah masjid di Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Minggu (2/5/2021). Masjid tersebut di-lockdown seusai temuan kasus pasien Covid-19 meninggal dunia. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Kasus ustaz meninggal karena corona di salah satu masjid di desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen menjadi sebuah klaster. 

Sebab, diketahui saat ini total ada 13 orang dari hasil tracing yang terpapar corona.

Ketua RT setempat, Hidayat mengatakan, hasil tracing sampai tanggal 2 Mei 2021 kemarin ada total 13 orang positif lantaran kontak erat dengan ustaz tersebut.

Baca juga: Ada 3 Klaster Kasus Corona di Sragen, Ini Reaksi Bupati Yuni

Baca juga: Ungkapan Kesedihan Aura Putri Letda TNI AL Munawir Kru KRI Nanggala: Bangga Papa Prajurit Setia

Baca juga: Berkat Bungkus Sate, Identitas Nani Aprilliani Terbongkar, Pemberi Sate Racun Sianida pun Ditangkap

Baca juga: Benarkah Munarman Eks FPI Bebas? Ini Jawaban Kombes Pol Ahmad Ramadhan

Hidayat menjelaskan, bermulanya klaster Salat Tarawih ini adalah saat ustaz R mulai batuk-batuk tiga hari menjelang bulan puasa tiba.

"Waktu memimpin salat tarawih hari pertama, ustaz R bacanya ada berhentinya. Seperti orang keselek. Seperti orang sesek," kata Hidayat, saat ditemui TribunSolo.com, Senin (03/05/2021).

Setelah sakit, Ustaz R tidak datang ke masjid, dan dirawat di rumahnya. 

Selang beberapa hari, takmir masjid yang sangat dekat dengan Ustaz R juga diketahui sakit, dimana saat dirawat di rumah tidak membaik. 

"Setelah 9 hari dirawat, Takmir masjid meninggal dunia. Setelah di tes, ternyata hasilnya positif," ujar Hidayat.

Hidayat menambahkan, penularan diduga terjadi melalui mic masjid, yang digunakan bergantian oleh kedua orang tersebut. 

"Ada satu mic masjid yang digunakan bergantian. Jadi, kalau Ustaz datang pertama, dia yang adzan. Kalau takmir yang datang, dia yang azan. Ganti-gantian" jelas Hidayat. 

Setelah tidak datang ke masjid, azan di masjid dilakukan  oleh warga lain, yang setelah tracing juga positif covid-19.

"Kemungkinan besar, nularnya lewat mic itu," kata Hidayat.

Melihat kasus tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto mengimbau kepada warga seluruh masjid, untuk mensterilkan mic yang digunakan.

"Karena digunakan bergantian, mic yang digunakan bisa dibersihkan rutin dengan disemprot disinfektan," himbau Hargiyanto.

Masjid Ditutup Sementara

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved