Berita Kendal
Masyarakat Sebut Muhayanah dan Karyati Korban Dugaan Pembunuhan Adalah Warga Baik
Sejumlah warga Desa Bangunsari menyebut korban Muhayanah (65) dan Karyati (44) adalah orang yang baik.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Sejumlah warga Desa Bangunsari, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal menyebut bahwa korban Muhayanah (65) dan Karyati (44) adalah orang yang baik.
Seorang warga, Muhadi mengatakan, hubung

an keluarga Muhayanah dengan masyarakat sekitar cukup dekat. Bahkan, Muhayanah dan Karyati semasa hidupnya sering berbaur atau serawung dengan tetangga. Tak ada konflik yang menonjol atara keluarga korban dengan para tetangganya.
"Keluarga tidak tertutup. Kegiatan masyarakat dia ikuti. Korban hubungan dengan masyarakat gak ada masalah, membaur, gak ada cerita masalah," terangnya, Senin (10/5/2021).
Diketahui bahwa rumah yang menjadi lokasi dugaan pembunuhan itu milik korban Muhayanah (65). Ia adalah seorang janda yang memiliki 4 anak.
Anak pertamanya adalah Karyati (44) yang tinggal bersama ibunya. Sementara ketiga saudara Karyati hidup bersama keluarga masing-masing di berbagai daerah.
Karyati memiliki 2 anak hasil pernikahannya dengan Suryatmono. Anak pertamanya seorang perempuan yang kini kuliah di Semarang, sementara anak keduanya J ikut tinggal menetap bersama ibu dan neneknya. Sementara suami Karyati bekerja di Solo biasa pulang ke rumah Bangunsari sepekan sekali.
Pada saat kejadian, rumah tersebut hanya dihuni 3 orang, Muhayanah, Karyati, dan J. Warga menyebut, paman J yang merupakan suami dari adik Karyati sempat main ke rumah.
Hingga akhirnya, J hilang tak berada di rumah semalaman, sementara ibu dan neneknya meninggal mengenaskan pada, Minggu (9/5/2021) malam.
J yang saat ini duduk di bangku sekolah SMA akhirnya kembali kerumah pagi harinya, Senin (10/5/2021) dalam keadaan seperti orang bingung. Kepada sejumlah kerabat keluarganya, J mengaku dari sebuah hotel di mana ia datang bersama pamannya.
Ia mengaku diajak mabuk-mabukan hingga terlelap di hotel. Sementara pamannya meninggalkannya di hotel. J pun kembali pulang ke rumah dihantarkan teman sekolahnya.
"Informasi dari suami korban, putranya sesaat sebelum kejadian (dugaan pembunuhan) masih kirim pesat whastapp. Kemudian Joevang ini hilang keberadaannya," ujar Muhadi.
Kejadian ini membuat gempar warga Desa Bangunsari. Selain korban meninggal dengan cukup tragis, korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan tak banyak memiliki konflik dengan tetangga. Kedua korban juga dikenal sebagai pekerja keras dengan melayani pesanan roti.
Adik Suryatmono, Yuni Astuti (42) mengatakan, sore hari sebelum kejadian sekiranya pukul 16.00, ia masih berbincang dengan korban Kartika. Ia juga sempat mendengar kabar dari tetangga bahwa kakaknya, Kartika jalan keluar rumah dan pulang selepas Maghrib
"Dia (korban) minta agar disiapkan mobil untuk dipinjam ke Solo. Lewat pesan singkat WA dari nomor kakak saya (Karyati) ke nomor suami saya," ujarnya.