Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kisah Perawat Makam di Bergota Semarang, Kerjaan Dipandang Remeh, Sehari Bisa Dapat Rp 300 Ribu

Di tengah ratusan makam yang ada di Pemakaman Bergota Semarang, seorang wanita berusia 50 tahun lebih terlihat sibuk. 

Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Budi Susanto
Sejumlah peziarah mendatangi makam leluhurnya di Komplek Pemakaman Bergota Kota Semarang, Jumat (4/5/2021).  

Penulis : Budi Susanto

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah ratusan makam yang ada di Pemakaman Bergota Semarang, seorang wanita berusia 50 tahun lebih terlihat sibuk. 

Di tengah kesibukan di antara makam, kaki dan tangannya terbalut debu dan tanah merah. 

Wanita itu adalah Satinah, satu di antara perawat makam di komplek pemakaman terbesar yang ada di Kota Semarang.

Baca juga: Miss Universe 2021 : Ayumi Berkostum Komodo Dragon: An Indonesian Prehistoric Heritage

Baca juga: Nias Diguncang Gempa 7,2 Magnitudo, Begini Penyelamatan Pertama Jika Terjadi Gempa

Baca juga: H+1 Lebaran, Pengunjung Pantai Alam Indah Tegal Masih Normal

Satinah sudah melakoni pekerjaan tersebut dari tahun 1990 silam, sedari tiga anaknya masih bocah. 

Ibu tiga anak itu sangat cekatan dan teliiti kala melaksanakan tugasnya, bahkan ia hafal nama-nama yang terpahat di batu nisan di lokasi yang ia jaga.

Kebersihan makam juga ia jaga betul, tak jarang, ia memungut dedaunan kering yang berserakan di atas makam menggunakan tangan kosong. 

Meski hanya menjadi perawat makam, namun Satinah berhasil menyekolahkan dua anaknya hingga tamat perguruan tinggi, dan satu anaknya lulus SMA. 

"Banyak yang menyepelakan pekerjaan ini, tapi saya jalani, buktinya dari jiripayah yang saya lakoni bisa menyekolahkan tiga anak saya," jelasnya kepada Tribunjateng.com di tengah kesibukannya, Jumat (14/5/2021).

Dilanjutkannya, penghasilan menjadi perawat makam juga lumayan, bahkan saat hari besar seperti Lebaran, ia bisa mengantongi Rp 300 ribu dalam sehari yang diberikan keluarga yang sanak saudaranya dimakamkan di tempat yang ia rawat. 

"Meski pekerjaan saya dianggap sebelah mata, setidaknya saya dipercaya puluhan orang untuk merawat makam leluhurnya," terangnya. 

Puluhan tahun merawat makam, Satinah mengaku hafal nama-nama puluhan orang yang dimakamkan di tempat yang ia rawat. 

"Itu sebelah timur dan bagus makamnya Sunarto, ya jelas hafal, karena bertahun-tahun saya di sini. Yang tertua ada juga, dimakamkan di sini pada 1930," paparnya. 

Dikatakan Satinah, ia satu dari ratusan perawat makam yang ada di Komplek Pemakaman Bergota Semarang

"Kalau saya dapat jatah 50 meter persegi, jadi makam yang ada di dalamnya saya yang merawat," tuturnya.

Baca juga: Not Angka Pianika Menunggumu Peterpan ft Chrisye

Baca juga: Final Liga Champions Manchester City Vs Chelsea akan Dihadiri 12 Ribu Penonton, Berikut Jadwanya

Baca juga: Sinopsis The Hurricane Heist Bioskop Trans TV Pukul 20.00 WIB Badai di Tengah Kota

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved