Berita Internasional
Kisah Jenderal Israel Pembantai Rakyat Palestina 8 Tahun Hidup Koma & Membusuk, Kutukankah?
Kutukan jenderal yang getol bantai rakyat Palestina, Ariel Sharon. Mantan perdana menteri Israel ini pernah terbaring koma selama 8 tahun.
Sejak terserang stroke pada 4 Januari 2006 lalu, pertama kali ia dirawat di Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem di Yerusalem dan kemudian di Chaim Sheba Medical Center di Tel Hashomer.
Menurut Komite Keuangan Knesset (parlemen Israel), ongkos pengobatan Sharon setiap tahun sekitar USD 440 juta atau setara Rp 4,25 triliun.
“Nyawa Sharon terancam,” kata juru bicara rumah sakit, Yael Bossem-Levy kepada kantor berita Associated Press, kala itu.
Saat itu usia Sharon memasuki 85 tahun, kedua matanya dalam keadaan terus terbuka. Dokter-dokter yang merawat Sharon memberikan keterangan terkait kesehatan Sharon, saat ditanya sampai kapan keadaan Sharon akan terus menerus seperti ini, Shlomo Segev, dokter senior yang merawatnya mengatakan, “Kalau dikaji dari usia rata-rata di keluarga Sharon, ibu dan neneknya mati di atas usia 90 tahun”.
Shlomo kemudian memperkirakan Sharon akan tetap dengan keadaannya seperti ini hingga lewat usianya di atas 90 tahun.
Sharon tergolek tak berdaya dengan bantuan berbagai alat medis yang tertancap ke tubuhnya, termasuk respirator, dalam ruangan khusus di Rumah sakit Tel Hashomer, sebelah timur Ibu Kota Tel Aviv.
Tidak ada upacara khusus atau sekadar ucapan simpati buat lelaki 85 tahun itu.
“Besok (Sabtu pekan lalu) juga tidak ada upacara khusus. Semua orang telah melupakan dia,” kata Raanan Gissin, bekas penasihat Sharon seperti dilansir Dilansir dari kabar.net.
Cobalah pegang tangannya, belai rambutnya yang memutih dan sapalah dia dengan bahasa orang Arab yang sangat dibencinya, “Kaifa haluk yaa Sharon?” (Apa kabarmu Sharon?)
Dia pasti tidak akan menjawab. Sebab itu hanyalah sebuah patung lilin dalam ukuran sebenarnya sebagai representasi dari Ariel Sharon. Seni instalasi karya Noam Braslavsky tersebut pertama kali ditampilkan di Galeri Seni Kishon di Tel Aviv.
“Sebagai seorang seniman, adalah hak saya untuk memilih tokoh ini dan membawanya kembali menjadi kepala berita utama (di media massa),” kata Braslavsky, perupa Israel yang bermukim di Jerman.
Saat Sharon terkena stroke, seorang kru televisi Israel berhasil merekam gambarnya yang sedang berada di belakang sebuah mobil ambulan, terbaring setengah duduk dalam keadaan sadar.
Itulah gambar terakhir dari Sharon yang dimiliki media. Sebab setelah itu, keluarga Sharon sengaja menutup rapat-rapat segala informasi tentang kondisi salah satu tokoh kontroversial dalam sejarah Zionis Israel itu.
Sementara Sharon palsu didatangi banyak pengunjung di Kishon Gallery, Sharon asli terbujur kaku tidak sadarkan diri beberapa kilometer jauhnya, di Chaim Sheba Medical Center, Tel Hashomer.
Sharon yang akrab dipanggil Arik, terkena stroke berat sehingga otaknya dibanjiri darah, berbagai media internasional mengabarkan bahwa ia sudah mati, “ya” Mati.