Berita Regional
Awalnya Bu Guru S Utang Pinjaman Online Rp 2,5 Juta Jadi Rp 40 Juta, Diteror Dibunuh Debt Collector
Pemerintah Kota Malang akhirnya membantu perempuan mantan guru TK yang sempat mendapatkan teror pembunuhan dari debt colector.
TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang akhirnya membantu perempuan mantan guru TK yang sempat mendapatkan teror pembunuhan dari debt colector.
S akhirnya memenuhi panggilan Wali Kota Malang, Sutiaji untuk melakukan audiensi di Balaikota Malang pada Rabu (19/5/2021).
Dalam audiensi yang juga dihadiri oleh Kepala OJK Malang, Sugiharto itu, S menjelaskan kronologi awal, dirinya sampai terjerat utang pinjaman online yang hampir Rp 40 Juta.
Melalui pertemuan tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji akhirnya memerintahkan perangkat daerah terkait, agar segera menginventarisir tanggungan yang menjadi beban S.
Pemerintah Kota Malang bakal membayar utang pokoknya S dari para pinjaman online (pinjol).
"Segera nanti diinventarisir berapa jumlah utang sebenarnya. Nanti akan kami take over, sehingga tidak ada tanggungan lagi. Harapan kami akan membayar utang pokoknya saja.
Artinya, tanggungan korban sudah tidak ada karena sudah diambil alih Pemkot Malang," ucap Sutiaji.
Alasan S berutang kepada pinjaman online ialah untuk membayar biaya semester kuliahnya.
Awalnya S hanya berutang Rp 2,5 Juta.
Kemudian terus menumpuk hingga akhirnya mencapai hampir Rp 40 Juta.
Akibat utang tersebut, S sampai dikeluarkan dari sekolah tempat dia mengajar pada bulan November 2020 lalu.
Pemkot Malang pun berjanji akan mencarikan sekolah baru bagi S, agar nantinya dia bisa kembali mengajar.
"Berkaitan dengan pendidikan. Saya sudah koordinasi dengan lembaga pendidikan tempat dia bekerja dulu. Lalu saya minta Dinas Pendidikan agar dicarikan solusi untuk ditempatkan di sekolah lain. Supaya korban bisa tetap berkontribusi di dunia pendidikan," ucap Sutiaji.
Sutiaji juga menyayangkan, aksi penagihan yang berujung pada pengancaman kepada S.
Dikarenakan, hal tersebut dapat membunuh karakter dari masyarakat yang terkena musibah.