Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Bambang Ajak Penyintas Berdonor, Terbukti 50% Pasien Covid-19 Sembuh Berkat Terapi Plasma Konvalesen

Beberapa bulan lalu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) sudah mencontohkan dan mengajak masyarakat penyintas Covid-19

kompas.com
ILUSTRASI kantong darah hasil donor plasma konvalesen dari pasien covid yang telah sembuh 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Beberapa bulan lalu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) sudah mencontohkan dan mengajak masyarakat penyintas Covid-19 untuk berdonor plasma konvalesen.

Karena sangat dibutuhkan oleh pasien Covid-19.

Bahkan hampir 50 persen pasien akut covid sembuh berkat donor plasma.

Meski memang tetap ada ketentuan yang harus dipatuhi oleh tenaga medis ketika memberikan plasma konvalesen kepada pasien.

Direktur Pelayanan RS KRMT Wongsonegoro Semarang, dr. Lia Sasdesi Mangiri menjelaskan keefektifan terapi plasma konvalesen hanya akan terjadi apabila diberikan pada waktu yang tepat.

Selain itu, tubuh penerima donor harus mendapatkan respon yang baik terhadap plasma konvalesen.

"Satu hal lagi, tidak ada penyakit penyerta, maka akan lebih efektif lagi. Jadi tergantung waktu pemberian dan derajat penyakitnya," terangnya.

Di Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang, transfusi plasma konvalesen hanya bisa diberikan ketika ada perintah dari dokter penanggung jawab atas indikasi pasien.

Kemudian dokter akan membuat permintaan ke bank darah yang ada di RSWN Semarang.

"Lalu, dari bank darah rumah sakit akan membuat permintaan plasma konvalesen kepada PMI sesuai sampel darah pasien. Bisa ke PMI terdekat, maupun PMI di kabupaten/kota lain yang tersedia," ucapnya.

Menurut Lia, pemberian terapi plasma konvalesen kepada pasien standar yang digunakan minimal dua kali kolf. Satu kolf sama dengan 500cc. Tapi, hal itu tergantung dari reaksi pasien masing-masing.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh RSWN Semarang, sebanyak 50 persen pasien berhasil sembuh dari Covid-19 berkat Terapi Plasma Konvalesen (TPK).

Sedangkan sisanya meninggal dunia, walaupun sudah menerima terapi tersebut. Saat ini bank darah di rumah sakit dan PMI sama-sama terkendala sulitnya mencari pendonor yang memenuhi kriteria.

"Di RSWN Semarang tidak menyediakan stok plasma konvalesen. Sehingga ketika dibutuhkan akan mengajukan permintaan ke PMI. PMI pun juga sama, masih kesulitan mencari pendonor plasma konvalesen yang sesuai dengan kriteria," tegasnya.

Dua Kali Donor

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved