Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Bambang Ajak Penyintas Berdonor, Terbukti 50% Pasien Covid-19 Sembuh Berkat Terapi Plasma Konvalesen

Beberapa bulan lalu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) sudah mencontohkan dan mengajak masyarakat penyintas Covid-19

kompas.com
ILUSTRASI kantong darah hasil donor plasma konvalesen dari pasien covid yang telah sembuh 

Terpisah, seorang penyintas Covid-19 sebut saja Bambang, sudah pengalaman dua kali donor plasma konvalesen. Dia suka hati membantu untuk donor karena pernah mengalami betapa sakitnya saat dirinya positif Covid-19.

"Saya pernah merasakan bagaimana sulitnya bernafas akibat penyakit Covid-19. Pernah satu kejadian tidak bisa bernafas sama sekali, gagal nafas beberapa detik. Rasanya seperti nyawa ini akan meninggal," kata Bambang mengenang.

Kepada tim liputan khusus Tribun Jateng, Bambang bercerita, donor plasma darah pertamanya untuk membantu ayah dari seorang teman.

Pada saat itu dibutuhkan golongan darah O yang kebetulan cocok dengan dirinya. Tampa berpikir panjang ia kemudian pergi ke kantor PMI terdekat untuk proses donor.

"Donor plasma pertama saya di bulan Desember, cek di PMI untuk mengetahui kondisi darah layak atau tidak," ujarnya. Memang ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Antara lain sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 minimal dua minggu.

"Jadi belum tentu semua mantan covid bisa donor plasma, minimal 1:160 angka imunitas tubuh punyaku pada saat itu rasionya 1:360 sehingga masuk persyaratan yang ditentukan.

Proses pengambilan darah dilakukan pada bagian lengan laiknya donor darah pada umumnya," ujarnya.

Selang dua bulan, Bambang melakukan donor plasma darah konvalesen yang kedua.

Pada saat itu ditujukan untuk istri pejabat di Provinsi Jawa Tengah. Ia mengaku bersedia untuk mendonorkan plasma darahnya lagi karena berdasarkan sosialisasi yang ia dapat, seorang penyintas Covid-19 bisa mendonorkan plasma darahnya sebanyak tiga kali dalam rentang waktu enam bulan setelah dinyatakan sembuh.

"Saya terkena Covid selama satu bulan di November 2020, jadi selama tiga atau empat bulan saya donor dua kali," imbuhnya.

Selama proses donor, menurut Bambang tidak ada efek yang dirasakan pada tubuhnya.

Dia menyarankan, pasien yang telah sembuh, diberi pengertian akan pentingnya donor plasma. Nanti begitu sembuh mereka wajib donor plasma. (tim)

Baca juga: Inilah 15 Provinsi Yang Kepala Daerahnya Diingatkan Jokowi Tentang Lonjakan Covid di Negara Tetangga

Baca juga: Hasil Liga Inggris Tadi Malam, Liverpool Dapat Durian Runtuh dari Chelsea vs Leicester City

Baca juga: BIKIN MEWEK! Kisah Anak Mencari Bapak Kandung setelah 18 Tahun Terpisah Ketemu di Facebook

Inilah Aturan Perjalanan setelah Berakhirnya Larangan Mudik, Berlaku 18-24 Mei 2021

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved