Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Temanggung

Dukun Pernah Minta Bocah Itu Makan Cabai dan Bunga Mahoni Sebelum Ditenggelamkan di Bak Mandi

Bocah ini korban praktek ritual, ditenggelamkan di bak mandi karena diyakini dihinggapi makhluk lain.

Kompas.com/Istimewa
Aparat Polres Temanggung mengevakuasi mayat korban A (7) diduga korban pembunuhan orangtuanya di Desa Congkrang, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, pada Minggu (16/5/2021) malam.(Dok Humas Polres Temanggung) 

TRIBUNJATENG.COM - Warga sejak awal merasa kurang nyaman dengan keberadaan B dan H yang membuka praktek supranatural di Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Bejen, Sugeng. 

B dan H saat ini masih diperiksa polisi terkait meninggalnya A (7).

Baca juga: Pantas TNI-Polri Habis-habisan Buru KKB Papua, Ternyata Dapat Misi Khusus dari Presiden Jokowi

Baca juga: Semua Korban Ditemukan Tanpa Kepala, Misteri Pembunuhan di Hinterkaifeck Belum Terpecahkan

Baca juga: Ada Foto dan Video Porno dalam Konferensi Pers Mantan Pimpinan KPK, ICW Beberkan Ada Upaya Peretasan

Baca juga: Habib Bahar Bin Smith Bilang 3 Pukulan 10 Detik, Hakim: Manny Pacquiao 10 Detik Bisa 30 Pukulan

Bocah ini korban praktek ritual, ditenggelamkan di bak mandi karena diyakini dihinggapi makhluk lain.

Sugeng mengaku sangat terpukul atas terbongkarnya penyebab kematian bocah berinisial A yang meninggal lantaran orang tuanya menuruti hasutan dua tersangka untuk ditenggelamkan di bak mandi.

"Pemerintah desa terpukul atas kejadian ini.

Tidak ada keganjilan, cuma ada dua orang B dan H.

Memang dua orang ini mendalami ilmu spiritual," kata Sugeng Selasa (18/5/2021), seperti ditulis Tribunjogja.com.

Sugeng menambahkan, lantaran ingin terlihat kondang, B dan H selalu menawarkan jasa pengobatan supranatural kepada masyarakat.

"Tapi masyarakat kami tidak tergiur dengan omongan mereka berdua.

Karena belum pernah terbukti.

Belum ada orang yang sembuh setelah ditangani mereka," jelasnya.

Baru keluarga M dan S, yakni orangtua A yang menjadi korban tipu daya dua tersangka dalam kasus ini.

Dari keterangan Sugeng, B dan H mengklaim bahwa A adalah anak genderuwo.

Sebagai pembuktian pernyataan itu, H kemudian menyuruh A untuk memakan bunga mahoni dan beberapa cabai.

"Untuk mengetes kalau anak itu adalah anak genderuwo, pernah korban itu disuruh makan bunga mahoni.

Itu kan pahit sekali, sama cabai.

Kalau korban tidak merasa pahit, berarti dia benar anak genderuwo.

Dan benar saja, waktu itu korban tidak merasakan pahit," ungkap Sugeng.

Melihat hal itu orang tua A semakin percaya jika anaknya bermasalah dan harapan dia kepada B dan H untuk menyembuhkan buah hatinya semakin tinggi.

Kemudian ritual menenggelamkan A di bak mandi pun dimulai, dengan keyakinan jika itu satu-satunya cara untuk meruwat A dari keberadaan genderuwo.

"Menurut pengakuan A dimasukan ke bak mandi empat kali.

Pertama gak apa-apa, kedua dan ketiga juga gak apa.

Pas yang keempat mungkin karena terlalu lama korban ini akhirnya pingsan," kata Sugeng. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Ditenggelamkan dan Tewas, Bocah 7 Tahun Disuruh Makan Cabai dan Bunga Mahoni "

Baca juga: Rekaman Pilot Israel Batalkan Serangan Udara di Gaza Setelah Lihat Keberadaan Anak-Anak Dirilis IDF

Baca juga: Hasil Liga Inggris Tadi Malam, Liverpool Dapat Durian Runtuh dari Chelsea vs Leicester City

Baca juga: Siswi SMA yang Hina Palestina Dikeluarkan dari Sekolah Meski Telah Minta Maaf ke Warga Indonesia

Baca juga: VIRAL: Duh Gusti Video Tangan Masuk ke Kerudung Pacar di Kolam Renang yang Penuh Sesak Viral

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved