Berita Solo
Mahasiswi Asal Bogor yang Tewas Dalam Kamar Kos di Solo Diduga Karena Sakit
Perempuan berinisial PR (23), yang merupakan warga Bogor, Jawa Barat, ditemukan meninggal dunia di kamar kos di wilayah Ngoresan, Jebres, Solo, pada J
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: m nur huda
Penulis: Muhammad Sholekan
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Perempuan berinisial PR (23), yang merupakan warga Bogor, Jawa Barat, ditemukan meninggal dunia di kamar kos di wilayah Ngoresan, Jebres, Solo, pada Jumat (21/5/2021) pukul 22.30 WIB.
PR merupakan mahasiswi Universitas Sebelas Maret ( UNS) Solo Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Ilmu Sejarah.
Kapolsek Jebres, Kompol Suharmono menymapaikan, korban ditemukan meninggal dunia dikarenakan sakit.
Pihaknya membantah, kalau kabar yang menyebutkan korban meninggal dunia karena bunuh diri.
“Korban meninggal dunia karena sakit, tidak benar kabar bunuh diri,” ucapnya, Sabtu (22/5/2021) siang saat dikonfirmasi.
Baca juga: Mahasiswi UNS Asal Bogor Tewas Dalam Kamar Kos di Solo, Laptop Masih Terbuka Saat Ditemukan
Dia menambahkan, korban meregang nyawa diduga karena kecapekan.
Lalu, lanjut Suharmono, informasi yang dihimpun pihak kepolisian, korban sudah mengeluhkan kondisi kesehatan ke orangtua korban.
Relawan Rajawali Merah Putih, Luthfi Ahmad Rifai, mengatakan kronologi awal penemuan korban saat rekan satu kosnya curiga, sejak pagi hingga malam korban tidak keluar.
Lalu, lanjut dia, lampu kamar kos dalam keadaan mati, padahal korban berada di dalam kamar.
“Dicek pakai kunci cadangan ternyata korban di dalam kamar posisi telentang. Ada laptop terbuka posisi mati dan korban masih memakai headset,” jelasnya.
Pihaknya menambahkan, setelah ditemukan, para saksi menghubungi pihak kecamatan Jebres dan kepolisian.
Menurutnya, petugas Inafis Polresta Solo langsung mengolah tempat kejadian perkara (TKP) sekitar 30 menit.
Menurutnya, di lokasi kejadian tidak ditemukan benda-benda mencurigakan.
Selain itu, juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Kesaksian Ibu Kos
Menurut keterangan ibu kos, Anik, korban terakhir terlihat pada Kamis (20/5/2021).
Saat itu korban bertemu dengan Anik untuk membayar uang sewa kost.
"Dia masih pakai baju dan celana yang sama pas bayar kost," katanya, Sabtu (22/5/2021).
Korban pertama kali ditemukan oleh Anik, yang diminta orangtua korban untuk memeriksa kondisi korban di kamar kostnya.
"Dari sore kan orang tuanya nelpon ke suami saya, minta tolong suruh ngecek PR. Soalnya ditelpon-telpon orangtuanya enggak (respons)," ujarnya.
Anik pun melihat kamar PR dalam kondisi pintu yang terkunci, dan lampu yang menyala.
"Saya ketok-ketok (pintunya) sampai empat kali enggak nyahut, tapi lampu kamar menyala (aktif)," jelasnya.
Anik menambahakan, dirinya penasaran dengan kondisi kamar tak seperti biasanya.
"Biasanya pintu kamar ke buka kalau orangnya di dalam, tapi ini pintu terkunci dari dalam, terus saya inisiatif pakai kunci cadangan pas di buka PR sudah tak bernyawa," jelasnya.
Saat ditemukan, korban masih mengenakan baju dan celana lengkap, seperti yang terakhir Anik lihat.
"Laptop masih kebuka, handphone juga masih nyala dan sisa makanan ringan di sampingnya," jelasnya.
Setelah menemukan PR dalam keadaan tak sadarkan diri, dirinya langsung meminta tolong tetangga.
"Takut saya, langsung dari kepolisian kelurahan datang semua kesini," jelasnya.
Setelah penyelidikan dan olah TKP di kamar kostnya, Korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Moewardi Solo untuk mengetahui penyebab korban meninggal dunia.
Kakek Tewas Disambar Kereta Api
Seorang kakek asal Penumping tertabrak kereta api Bandara Adi Soemarmo di bawah Flyover Manahan Solo, Jumat (21/5/2021).
Kakek berusia 66 tahun tak berdaya tergeletak di lintasan rel.
Adapun polisi dan satpam kawasan tersebut sempat memberikan pertolongan hingga mempersiapkan evakuasi.
Menurut Polisi Khusus (Polsuska) Daop 6, Ridwan, setelah kecelakaan korban langsung tak sadarkan diri.
"Luka di bagian kepala, sempat terpendal belum diketaui meninggal atau tidaknya," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Diketahui saat itu Kereta Api Bandara Internasional Adisoemarmo melaju dari Stasiun Balapan menuju Stasiun Purwosari.
"Korban melintas dari selatan rel menuju utara rel kereta api dengan membawa sepeda ontel," jelasnya.
Ridwan menambahkan kondisi sepeda ontel miliki korban rusak.
"Barang bukti langsung diamankan pihak ke polisi," jelasnya.
Saat ini korban sudah evakuasi ke Rumah Sakit Moewardi, sedangkan untuk keluarga korban saat ini sudah polisi.
Tewas Tertabrak KA
Seorang pria bernama Bambang Yuliyanto (49) warga Sedah Romo, Gumpang, Kartasura tewas tertabrak Kereta Api Sri Tanjung Jurusan Lempuyangan - Ketapang Banyuwangi, Rabu (5/5/2021).
Kejadian di kawasan belakang Pasar Pucangsawit, Jebres, Kota Solo, sekitar pukul 08.00 WIB.
Kapolsek Jebres Kompol Suharmono mengatakan, benar ada kejadian tersebut.
"Benar, diketahui warga seorang penjual kaset keliling dan menderita epilepsi serta strok," ungkapnya.
Suharmono menambahkan, korban tertabrak saat akan melintasi rel kereta api.
"Saat menyebrang lintasan Kereta api, korban tidak bisa berjalan cepat dan dari arah barat melintas kereta api sehingga tertabrak," ungkapnya.
Proses evakuasi sudah dilakukan.
Pengendara Tabrak Pintu Kereta
Sebuah unggahan video motor menabrak palang pintu kereta api yang sudah tertutup viral di media sosial.
Video berdurasi 24 detik tersebut diunggah oleh akun Instagram @kabar_klaten pada Selasa (27/4/2021).
Dalam videonya menampilkan pengendara motor tengah menabrak palang hingga pengemudi terjatuh dan palang pintu nyaris patah.
Beruntung saat itu palang pintu tertutup, sementara kereta belum melintas.
Secara spontan warga lain langsung mengevakuasi pengendara pria yang menabrak dan terjauh seusai insiden tersebut.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut terjadi pada pukul 08.40 WIB.
Kejadian bertempat tepat di kawasan lintasan rel kereta api di kawasan Pakis, kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto membenarkan kejadian kecelakaan tunggal tersebut.
“Iya benar, saya tadi mendapatkan laporan ada kecelakaan lalu lintas di kawasan Pakis Gawok pagi tadi,” ujar Supriyanto kepada TribunSolo.com.
Menurut Supriyanto pengendara diduga tengah mengantuk dan lalai dalam berkendara sehingga dirinya menabrak palang kereta sehingga hampir patah.
Adapun pengendara diketahui seorang warga Kecamatan Jogonalan yang merupakan pekerja swasta bernama inisial H.
"Motor pengendara sudah diketahui dan dievakuasi, adapun nopolnya AD-6692-OV, tetapi tidak ada korban jiwa dalam laka ini,” kata dia.
Menurut KAI, adanya palang pintu tersebut sudah sesuai dengan amanat UU Pasal 78 PP Nomor 56 Tahun 2009 tentang perkeretaapian.
“Untuk melindungi keselamatan dan kelancaran pengoperasian kereta api pengendara wajib mendahulukan perjalanan kereta api,” paparnya.
Meskipun demikian KAI menghimbau kepada pengemudi untuk berhati - hati dan berhenti sejenak saat palang kereta api sudah menutup.
“Jadi, ada pintu perlintasan ataupun tidak ada, saat pengendara hendak melintas di perlintasan sebidang, wajib berhati-hati,” harap dia. (*Tribun Jateng/Tribun Solo)