Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Setelah Seorang Pejabat Tinggi Meninggal Dunia, Korea Utara Larang Penggunaan Obat dari China

Kim Jong Un dilaporkan melarang penggunaan obat-obatan buatan China di rumah sakit besar di ibu kota negara itu.

AFP/KCNA VIA KNS/STR
Foto tak bertanggal yang dirilis kantor berita Korea Utara, KCNA, pada 24 Mei 2020 menunjukkan Kim Jong Un menghadiri rapat Komisi Militer Pusat Partai Buruh, mendiskusikan kebijakan baru meningkatkan pencegahan perang nuklir. 

TRIBUNJATENG.COM - Kim Jong Un dilaporkan melarang penggunaan obat-obatan buatan China di rumah sakit besar di ibu kota negara itu.

Pemimpin Korea Utara mengeluarkan larangan setelah adanya laporan kematian seorang pejabat pemerintah tingkat atas.

Pejabat tingkat tinggi yang merupakan bagian dari birokrasi ekonomi negara itu meninggal awal bulan Mei setelah menerima cocarboxylase, demikian menurut situs berita Daily NK yang dilansir Newsweek.

Baca juga: Luna Maya Melongo Dengar Cerita Sophia Latjuba Soal Ariel: Masa Kamu Digituin Soph?

Baca juga: Wajah Para Begal yang Lari ketakutan saat Tahu Sopir yang Ditembaki Ternyata Kebal, Pasrah Ditangkap

Baca juga: Setelah Jadi Kades, Mantan Bandar Narkoba Ini Diserang Para Pengedar Barang Haram

Baca juga: BREAKING NEWS : Laka Maut di Pantura Rembang, Bus Sinar Mandiri Vs Sepeda

Obat yang diproduksi di China itu biasanya digunakan untuk mengobati kelelahan.

Pejabat tersebut, yang tidak disebutkan namanya oleh outlet berita, dikabarkan adalah birokrat terpercaya yang telah bekerja di sektor ekonomi Korea Utara sejak negara tersebut diperintah oleh ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il.

Meski begitu, tidak jelas apakah penyebab kematian pejabat itu akibat suntikan cocarboxylase, kata Daily NK.

Sementara itu, Kim Jong Un sudah terlanjur marah setelah mengetahui pejabat itu mungkin meninggal akibat obat dari China, menurut outlet berita tersebut.

Kim Jong Un menanggapi kematian pejabat itu dengan mengungkapkan kesedihan atas hilangnya "pejabat berbakat".

Setelah itu, Kim Jong Un memerintahkan agar produk medis China "dikeluarkan" dari semua rumah sakit besar di Pyongyang, kata Daily NK.

Larangan itu dikatakan juga mencakup semua vaksin COVID-19 buatan China yang sedang diteliti saat ini.

Sebaliknya, kegiatan penelitian sekarang harus fokus pada produksi vaksin virus corona buatan negara itu sendiri.

Korea Utara dilaporkan telah menderita kekurangan makanan dan obat-obatan impor sejak menutup ketat perbatasannya tahun lalu akibat pandemi.

Meskipun China secara historis menjadi mitra asing terdekat Korea Utara, perdagangan kedua negara itu menyusut sekitar 80 persen tahun lalu setelah Korea Utara menutup perbatasannya, The Guardian melaporkan.

"Perekonomian Korea Utara berada di ambang resesi besar," kata Jiro Ishimaru, yang mengepalai situs Asia Press yang berbasis di Osaka, Jepang dan mengoperasikan jaringan jurnalis warga di Korea Utara, kepada The Guardian awal bulan ini.

"Banyak orang yang menderita," tambah Ishimaru.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved