Ada Penerapan Prokes, Jumlah Pengunjung Candi Cetho Karanganyar Masih Terkendali

Penulis: Agus Iswadi

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Jumlah pengujung Candi Cetho Kabupaten Karanganyar masih sesuai dengan kapasitas yang ditentukan selama beroperasi pasca lebaran hingga hari ini.

Dari pantauan di lokasi, tidak terlihat adanya peningkatan jumlah pengunjung bertepatan dengan libur nasional hari ini.

"Hari ini pengunjung Cetho kurang lebih 600 orang hingga siang ini. Sukuh masih sepi, 70 orang. Cuaca cerah, kabut tipis," kata Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Disparpora Karanganyar, Sunardi kepada Tribunjateng.com, Rabu (26/5/2/2021).

Dibandingkan kondisi saat akhir pekan sebelum pandemi cenderung ada penurunan jumlah pengunjung. Dia menuturkan, rata-rata ada sekitar 1.000 lebih pengunjung saat akhir pekan sebelum adanya pandemi.

Kendati demikian, pengelola Candi Cetho tetap menerapkan protokol kesehatan ketat terhadap para pengunjung.

"Akses keluar masuk ada sendiri. Ada petugas keliling yang memberikan imbauan supaya pakai masker dan menghindari kerumunan," ucapnya.

Baca juga: Sebelum Curi Mobil, Julio Sudah Dua Hari Berada di Masjid Diponegoro Mencari Korban Lengah

Baca juga: Spesifikasi Tak Kalah, Ini Pesaing Samsung Galaxy A72, Harganya Bisa Bersaing

Baca juga: Bupati Tiwi Sebut Usaha Hiburan di Purbalingga Harus Selaras dengan Nilai Agama dan Kesusilaan

Baca juga: Polisi Pajang Muka Pria Pasuruan Pukuli Wajah Wanita di Restoran: Mereka Tunangan

Nardi menjelaskan, kapasitas pengunjung Candi Cetho sebelum pandemi sekitar 3.800 orang. Sedangkan puncak jumlah pengunjung libur lebaran kemarin hingga hari ini sekitar 1.500 orang.

Berdasarkan aturan kapasitas pengujung 50 persen lanjutnya, jumlah pengunjung masih sesuai batasan operasional selama pandemi.

"Sejak libur lebaran hingga hari ini tidak ada lonjakan pengunjung signifikan," ungkapnya.

Selama libur lebaran hingga hari ini, pengelola Candi Cetho belum pernah menerapkan daftar tunggu guna menghindari kerumunan di objek wisata lantaran masih sesuai dengan aturan.

"Itu bisa untuk alternatif. Biasanya kita memantau dari parkiran, kalau meluber (parkiran kendaraan) ke rumah warga, pengunjungnya banyak," pungkasnya. (*).