Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Bocah 12 Tahun di Banyumas Meninggal Diduga Akibat Kecanduan Bermain Game Online, Ini Kata Pihak RS

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banyumas, dr Rudi Kristiyanto, membenarkan jika pihak rumah sakit sempat merawat anak tersebut

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Shutterstock
Kecanduan game. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Bocah 12 tahun di Banyumas meninggal dunia, diduga akibat kecanduan gadget dan bermain game online. 

"Saya sempat menjenguk di rumahnya. Kalau keterangan dari ibunya, siang malam putrinya itu memang tidak lepas dari handphone. Gitu saja keterangannya," ujar S, Kepala Desa tempat anak itu berasal yang tidak ingin disebutkan nama desanya, kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (26/5/2021). 

Ia membenarkan jika memang ada anak di desanya yang meninggal setelah sebelumnya dirawat di RSUD Banyumas.

Berdasarkan keterangan keluarganya, anak itu sempat dirawat 3 hari di RSUD Banyumas.

Baca juga: Oknum TNI Tampar Petugas SPBU karena Menolak Antre Isi Bensin, Videonya Viral

Baca juga: Suami Tertangkap Basah Jadi Pelaku Begal Payudara, Istri Luapkan Kemarahannya

Kronologi bermula pada beberapa hari sebelum lebaran anak itu merasakan tidak enak badan. 

Selanjutnya oleh keluarganya dibawa ke rumah sakit.

Pihak rumah sakit menyampaikan jika anak itu terkena gangguan syaraf. 

"Apakah itu karena terlalu sering bermain game online apa bukan, tidak tahu persis," imbuhnya. 

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banyumas, dr Rudi Kristiyanto, membenarkan jika pihak rumah sakit sempat merawat anak tersebut.

Anak itu sempat menjalani perawatan pada 16-17 Mei 2021. 

"Dari hasil pemeriksaan, didiagnosis mengalami gangguan mental organik (GMO) dan encephalitis," ucap dr Rudi. 

Hal itu berdasarkan rapat bersama antara dokter spesialis jiwa dengan dokter spesialis anak.

Pasien itu diprogram jalani CT Scan, karena ada gangguan mental organik dan encephalitis. 

Namun, pihak keluarga pasien tidak bersedia menjalani CT scan dan minta dibawa pulang.

Ilustrasi tewas.(Shutterstock)
Ilustrasi tewas.(Shutterstock) ()

"Meninggalnya di rumah, karena pihak keluarga menolak tindakan untuk penegakan diagnosis," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved