Berita Kecelakaan

Kecelakaan Maut Truk Tabrak Tukang Parkir hingga Tewas di Tempat

Kecelakaan maut antara truk dan sepeda motor terjadi di Jalan Jogja-Solo, Selasa (25/5/2021). Satu orng tewas dalam peristiwa ini.

Editor: m nur huda
GOOGLE
Ilustrasi kecelakaan 

Terlebih beberapa hari lalu, jumlah wistawan yang berlibur ke Tawangmangu dan sekitarnya membludak.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar, Purwati, menyebut bahwa gejala Covid-19 akibat wisata akan keluar seminggu setelah liburan usai.

"Gejalanya tidak bisa langsung keluar hari ini, nanti akan terlihat seminggu setelah libur lebaran usai," katanya pada Senin (17/5/2021).

Kemunculan gejala pada masing-masing individu juga tidaklah sama, bergantung pada ketahanan imun.

"Kalau imunnya kuat bisa bertahan hingga 7 hari, maka akan terdeteksi baik dengan gejala atau hasil swab apabila OTG," jelas dia.

"Sedangkan bila imunnya lemah hanya 2-3 hari sudah nampak," terangnya.

Sebelumnya dikabarkan pada hari Minggu (16/5/2021) angka Covid-19 di Kecamatan Karanganyar mencapai angka 100 orang yang positif.

Jumlah keseluruhan angka positif Covid-19 di Karanganyar mencapai 310 warga.

"Itu hasil tracing lama dari kontak erat warga sehingga penularannya sangatlah masif," ujarnya.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu taat protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun.

"Kami melihat saat ini mobilitas masyarakat sudah tinggi dan sudah sulit untuk diingatkan, sehingga perlu kerjasama dan kesadaran diri," terangnya.

Wisatawan Membludak

Hari terakhir libur Lebaran menjadi berkah tersendiri bagi usaha wisata di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Minggu (16/5/2021).

Kepala Desa Berjo, Suyatno mengatakan, ada lebih dari lima ribu wisatawan yang memadati dua unit wisata di desa tersebut yaitu Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda.

Akibatnya, pelaksanaan protokol kesehatan sempat terkendala hingga dibuatlah beberapa skema guna menanggulanginya.

"Tadi air terjun Jumog sempat mengalami overload wisatawan, hingga akhirnya kami buat sistem buka tutup," kata dia  kepada TribunSolo.com.

Dirinya meminta masyarakat untuk bergantian saat memasuki area wisata, agar kapasitas pengunjung tidak terlalu ramai.

"Supaya tidak terlalu ramai kami suruh bergantian, yang di luar kami minta sabar mengantri, dan yang di dalam kami minta untuk bergantian," ujarnya.

Suyatno juga akan mengoordinasikan kedua area wisata tersebut, sehingga apabila terjadi keramaian di salah satu tempat dapat dialihkan dengan segera.

"Kami harap kedua tempat itu bisa disinkronkan sehingga ketika satu tempat kapasitasnya penuh, kami bisa alihkan ke area selanjutnya," ungkapnya.

Sebelumnya Kapolres Karanganyar, bersama Dandim melakukan kunjungan inspeksi dan menemukan kondisi wisata sangatlah ramai.

"Kami ingatkan kalau masih ramai seperti ini akan kami jadikan evaluasi dan tak segan untuk menutupnya karena melanggar protokolo kesehatan Covid 19," kata Kapolres Karanganyar, AKBP Syafi' Maula.

Bersitegang karena Penyekatan

Sejumlah PKL sempat bersitegang dengan polisi karena protes penyekatan di Cemoro Kandang Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (16/5/2021),

Dari pengamatan TribunSolo.com, sempat ada adu mulut antara PKL dengan petugas di kawasan lapak Jalan Raya Tawangmangu-Magetan.

Meskipun nyaris ada gesekan, tetapi tidak sampai baku hantam.

Menurut Ketua Paguyuban PKL Cemoro Kandang, Nuryono, sebenarnya protes tersebut muncul sudah sejak pukul 09.30 WIB.

Pasalnya kebijakan penyekatan di Cemoro Kandang yang telah berlangsung selama 10 hari sejak 6 Mei 2021 dinilai merugikan PKL.

"Kalau disekat sebagian pedagang di Cemoro Kandang jadi kehilangan pembeli yang disuruh putar balik," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Pedagang yang merasa dirugikan tersebut akhirnya melakukan protes kepada pihak polisi yang bertugas.

"Warga mulai protes sejak pukul 12.00 WIB, namun tidak lama kemudian mediasi," terangnya.

"Hanya orasi protes biasa dan ada juga yang menggelar tikar di tengah jalan dekat pos penyekatan," imbuhnya.

Tidak ada kerusakan atau adu fisik dari peristiwa itu, dan selanjutnya dilakukan mediasi antara kedua belah pihak.

"Kita sudah mediasi supaya pedagang di Cemoro Kandang masih bisa dapat lahan penghasilan" jelas dia.

"Karena dari pelanggan Jawa Timur sudah dicegat, masa dari Karanganyar juga dicegat," tuturnya.

Kesepakatan

Kapospam Pos Penyekatan Cemoro Kandang, Iptu Tegus Sarwono, menegaskan pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan PKL setempat.

"Kami bersama aparat TNI, Satpol PP, telah bernegoisasi bersama sekitar 10 perwakilan pedagang Cemoro Kandang," katanya.

"Salah satu kesepakatan adalah memindahkan tenda yang digunakan untuk swab test ke area lainnya," ungkapnya.

Sebelumnya lokasi swab test tersebut berada di salah satu halaman parkir warung di Cemoro Kandang.

Baca juga: Pasca Lebaran, Warga Berbondong-Bodong Serbu Wisata Tawangmangu, Polisi Siapkan Sistem Buka Tutup

Kini pihak polisi sedang mencari lokasi baru agar tidak mengganggu jalannya usaha warung sekitar.

"Ini sedang kami usahakan untuk mencari tempat baru," terangnya.

Selain itu pihak pedagang meminta agar jam penyekatan juga dikurangi agar para wisatawan tidak ketakutan dengan aturan putar balik.

"Kami akan atur jam penyekatan sehingga, para wisatawan masih leluasa untuk jajan di Cemoro Kandang," ujarnya.

Kapolres Karanganyar, AKBP Syafi' Maula, juga menambahkan bahwa semua permasalahan sudah selesai dan diselesaikan secara kekeluargaan.

"Semuanya sudah selesai secara kekeluargaan dan saya sempat patroli ke Cemoro Kandang dan semuanya kondusif," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Hendak Menyeberang, Tukang Parkir Rumah Makan Tewas Seketika Tertabrak Truk di Ceper Klaten

Sumber: Tribun Solo
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved