Berita Internasional
Diduga Orang Pertama yang Terpapar Covid-19, Pasien Su Terinfeksi September 2019
Disebutkan dalam laporan tersebut, orang pertama yang diduga terjangkit Covid-19 - atau disebut pasien zero - adalah seorang wanita berusia 61 tahun.
TRIBUNJATENG.COM - SARS-CoV-2 diduga telah menyebar tiga minggu sebelum China mengumumkan kasus virus corona baru.
Profesor biostatistik Universitas Wuhan, Yu Chuanhua, mengungkapkan temuan terbaru itu dalam jurnal medis China.
Disebutkan dalam laporan tersebut, orang pertama yang diduga terjangkit Covid-19 - atau disebut pasien zero - adalah seorang wanita berusia 61 tahun.
Baca juga: Waspada BMKG: Gempa Besar M 8,9 dan Tsunami 29 Meter Berpotensi Terjadi di Wilayah Pulau Jawa
Baca juga: Agama Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak Dipertanyakan Pendemo Bela Palestina di Solo
Baca juga: Viral Video Pria Tanpa Busana Naik Motor Konvoi Keliling Klaten, Sedang Diburu Polisi
Baca juga: Ini Alasan Ilmuwan Menduga Kota Atlantis yang Hilang dalam Semalam Ada di Indonesia
Wanita itu dijuluki "pasien Su".
Dia jatuh sakit pada September 2019 dan dirawat di rumah sakit Rongjun di Wuhan.
Tentang pasien zero Covid-19
Dilaporkan Daily Mail, Minggu (30/5/2021), laporan ini muncul dari tangkapan layar yang tidak sengaja diterbitkan di jurnal medis China.
Namun, kesalahan itu telah mengungkap nama, alamat, dan detail dari pasien Su.
Pasien Su diketahui tinggal dekat jalur kereta api berkecepatan tinggi yang diyakini memainkan peran kunci dalam menyebarkan virus corona.
Perkembangan terbaru ini merupakan hasil wawancara yang diberikan Yu Chuanhua kepada jurnal medis China.
Kepada Health Times, Yu Chuanhua mengaku memiliki 47.000 kasus Covid-19, baik yang sudah dikonfirmasi maupun masih diduga, di database nasional hingga akhir Februari 2020.
Ini termasuk seorang wanita yang meninggal dan jatuh sakit pada akhir September 2019.
Ini merujuk pada pasien Su.
"Ada data pasien yang jatuh sakit pada 29 September.
Data menunjukkan pasien belum menjalani tes nukleat dan diagnosis klinisnya adalah kasus suspek.
Pasien telah meninggal.
Datanya belum dikonfirmasi," katanya.
Artikel Health Times menyertakan tangkapan layar dari dua kasus November di database profesor Yu Chuanhua.
Meskipun detail pribadi diburamkan, beberapa hal terlihat, termasuk nama rumah sakit dan distrik asal.
Data itu menunjukkan Pasien Su dirawat di Rumah Sakit Rongjun di Wuhan.
Berdasar nomor gedung dan jalan, hampir pasti pasien Su tinggal di komunitas Kaile Guiyan di Jalan Zhuodaoquan, sekitar 600 meter dari pusat medis.
Baik rumah sakit maupun kediaman berada di distrik Hongshan dekat tempat banyak penelitian virus corona terkait kelelawar berlangsung di beberapa laboratorium.
Namun, daerah tempat tinggal "pasien Su" berjarak lebih dari 20 kilometer dari pasar Huanan yang awalnya disebut China sebagai sumber Covid-19.
Selain pasien Su, Yu Chuanhua juga merinci dua kasus suspes lain yang dilaporkan dokter Wuhan pada 14 dan 21 November 2019, juga ada beberapa lainnya sebelum 8 Desember 2019 - tanggal yang diberikan China kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus paling awal.
Setelah hasil wawancara terbit, Yu meminta wartawan mencabut informasi tersebut.
Dia mengatakan telah memasukkan tanggal yang salah dan semua kasus yang dicurigai sebelum 8 Desember memerlukan verifikasi.
Namun rinciannya ditemukan oleh Gilles Demaneuf, anggota kelompok aktivis digital online 'Drastic' yang telah mengungkap banyak fakta yang dianggap bertentangan dengan narasi resmi Tiongkok bahwa Covid-19 adalah penyakit yang ditularkan secara alami dari hewan.
“Kami dapat menunjukkan dengan tepat nama, usia, dan alamat dari kasus yang dicurigai paling awal hampir satu bulan sebelum kasus pertama resmi,” kata Demaneuf, seorang ilmuwan data Prancis yang bekerja untuk bank Selandia Baru.
"Alamat itu tepat di sebelah jalur kereta bawah tanah No 2 dan juga tidak jauh dari rumah sakit Tentara Pembebasan Rakyat yang merawat beberapa kasus paling awal lainnya."
Kata ahli lain
Menurut ketua komite urusan luar negeri Common, Tom Tugendhant MP, dia berharap China segera memaparkan semua file yang dimiliki terkait Covid-19 agar dunia dapat menemukan kebenaran dari asal mula pandemi.
"Kami tidak dapat melindungi dari risiko di masa depan jika tidak ada pengakuan.
Kita semua perlu berbagi pengetahuan dan belajar dari kesalahan apa pun," kata Tom dilansir Daily Mail.
Para ilmuwan saat ini sedang mencari seorang wanita China yang dijuluki "pasien Su".
Dia diduga sebagai pasien zero Covid-19 atau orang pertama yang tertular virus corona. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Pasien Su" Diduga Pasien Zero Covid-19, Terinfeksi September 2019"
Baca juga: Wisatawan Asing Ingin Masuk Arab Saudi Wajib Sudah Divaksin dari 4 Jenis Ini
Baca juga: Pemain PSIS Sambut Antusias Turunnya Izin Liga 1 Indonesia
Baca juga: Video Seorang Pelajar di Semarang Akhiri Hidup Sembari Video Call dengan Pacar
Baca juga: Viral Pengantin Perempuan Aksi Debus Patahkan Besi Pakai Tangan di Hari Pernikahan