Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Wisatawan Asing Ingin Masuk Arab Saudi Wajib Sudah Divaksin dari 4 Jenis Ini

Pemerintah Kerajan Arab Saudi telah menentukan jenis vaksin covid-19 yang telah digunakan wisatawan asing jika ingin masuk ke negara tersebut.

Editor: m nur huda
venturesonsite.com
King Fahd International Airport di Dammam, Arab Saudi menjadi bandara terbesar di dunia dengan luas sekitar 77.600 hektar. 

TRIBUNJATENG.COM, JEDDAH - Pemerintah Kerajan Arab Saudi telah menentukan jenis vaksin covid-19 yang telah digunakan wisatawan asing jika ingin masuk ke negara tersebut.

 Wisatawan yang telah divaksin dari jenis yang ditentukan itu, tidak perlu menjalankan karantina selama tujuh hari setiba di Arab Saudi.

Tetapi, Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) menegaskan harus memiliki sertifikasi yang dibuktikan oleh otoritas di negara asal mereka.

Baca juga: Kondisi Terkini YouTuber Asal Indonesia yang Dituding Eksploitasi Anak Oleh Arab Saudi

Baca juga: Akselerasi Vaksin Covid bagi Lansia, Ganjar Ubah Pola Penyuntikan

Baca juga: Malam Hari, Ratusan Lansia di Pekalongan Disuntik Vaksin Covid-19

GACA telah menetapkan penetapan selama tujuh hari bagi wisatawan asing yang belum divaksinasi.

Dilansir ArabNews, Senin (31/5/2021), vaksin yang disetujui yakni Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.

Pejabat kesehatan di Kerajaan telah meminta petugas keamanan untuk memeriksa wisatawan asing yang masuk kerajaan.

Arab Saudi telah mengizinkan warga 11 negara untuk datang ke Kerajaan.

Sehingga, sangat penting untuk menghilangkan spekulasi apapun di sekitar negara itu untuk mendorong inokulasinya.

Dr Abdullah bin Mefarreh Asiri, Asisten Deputi Menteri Kesehatan Pencegahan, mengatakan virus Corona yang menyebabkan miokarditis (radang otot jantung) dan bukan karena vaksinnya.

Dia tweeted pesanan resonansi magnetik menunjukkan 60 persen orang dengan infeksi Covid-19 yang menunjukkan tanda-tanda miokarditis.

Dia mengutip sebuah penelitian, yang diterbitkan di Pusat Informasi Bioteknologi Nasional, mencakup 100 pasien yang baru pulih dari virus Corona.

Pencitraan resonansi magnetik mengungkapkan interaksi jantung pada 78 pasien.

Kemudian, peradangan miokard yang sedang berlangsung pada 60 pasien.

Tidak tergantung pada kondisi yang sudah ada sebelumnya.

Baik tingkat keparahan, perjalanan penyakit akut secara total, sampai waktu dari diagnosis awal.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved