Wawancara Eksklusif
WANSUS Jejak Dakwah Keturunan Ahmad Dahlan di Thailand Mengharukan
Jejak Dakwah Keturunan Ahmad Dahlan di Thailand Mengharukan. Irfan Dahlan, yang sejak 1930an melakukan dakwah di sana.
Belum pernah bertemu fisik dengan kakek, tetapi hanya dapat cerita dari bapak?
Iya benar, sebagai sebuah keluarga bukan dalam kaitan dengan organisasi Muhammadiyah.
Apa ibu Aminah pernah ke Indonesia?
Saya beberapa kali ke Indonesia. Saya ke Jogja, ke Jakarta, menghadap Keluarga. Dan di Bandung, di Bali, di Aceh, dan ke Medan.
Di antara putra dan putri Pak Irfan Dahlan apa ada yang meneruskan jejak beliau sebagai pendakwah di Thailand?
Sekarang dakwahnya ada yang namanya Dahlan Dahlan. Di selatan, di Songklha, Dahlan Dahlan. Awalnya dia kerja di perusahaan, tapi setelah resign, dia menjadi pendakwah. Engga ada lagi yang lain. Hanya Dahlan menjadi pendiri The Halal Sun Center.
Jadi kita fokus bukan di agama lagi, tapi fokus di kegiatan sosial. Dan dari keluarga ibu Irfan Dahlan, Irfan Diva, itu mama saya, berbicara tentang dana infak untuk membantu orang miskin dan anak-anak yatim. Dan saya adalah pengurus dana itu. Sekarang lagi membentuk Muhammadiyah di sana tapi pada saat pendaftaran tidak boleh. Karena sudah ada asosiasi Muhammadiyah di sini, jadi sekarang ganti nama menjadi Irfan Dahlan Association. Fokusnya di pendidikan.
Apa di antara anak-anak Irfan Dahlan menikah dengan keturunan Indonesia dan Thailand?
Kami menikah dengan keturunan Jawa, Indonesia, adik saya paling kecil kawin dengan keturunan Jawa juga. Yang lain tidak, dengan orang Thailand. Ada yang dengan keturunan Jawa dan Thailand, sudah bercampur.
Ibu sendiri menikah dengan orang Thailand?
Iya dengan orang Thailand, tapi muslim. Anak hanya satu orang, putri. Putri saya bisa bahasa Indonesia sedikit, dia belajarnya pada waktu itu training 3 bulan di Malaysia, tapi kemampuannya untuk berbahasa asing cukup cepat. Tiga bulan sudah bisa bicara bahasa Melayu, tetapi bahasa Indonesia sama. Kalau ada keluarga Indonesia berkunjung, dia mengerti. (tribun network/denis destryawan)