Berita Regional
20 Pejabat Dinkes Banten Kompak Mengundurkan Diri, Kepala BKD Ungkap Alasannya
Sebanyak 20 pejabat eselon III dan IV di Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten mengajukan pengunduran diri.
TRIBUNJATENG.COM, SERANG - Sebanyak 20 pejabat eselon III dan IV di Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten mengajukan pengunduran diri.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten telah memeriksa para pejabat tersebut.
Pemeriksaan dilakukan secara tertutup di pendopo gubernur yang berada di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Rabu (2/6/2021).
Baca juga: Muncul Klaster Baru dari Acara Reuni para Lansia di Manahan Solo, Dinkes Gemes
Baca juga: Dokter yang Menangani Covid-19 di Ponorogo Diancam akan Dibunuh, IDI Minta Bantuan Bupati
Baca juga: Suami Bacok Istri di Hadapan Warga, Setiap Lelaki yang Menolong Ikut Diserang Disebut Perebut Istri
Baca juga: Berikut Daftar Zona Merah Virus Corona Terbaru di Indonesia, Jadi 13 Daerah, 1 di Jateng Berubah
Tak ada satu pun pejabat memberikan keterangan kepada awak media.
Mereka kompak bungkam dan menghindari wartawan saat tiba dan selesai diperiksa.
Kepala BKD Banten Komarudin mengatakan, dari hasil pemeriksaan, diperoleh beragam alasan mereka mengajukan pengunduran diri.
Beberapa pejabat beralasan karena merasa tertekan dan ada intimidasi dari pimpinan.
Komarudin tidak mengungkapkan dengan rinci bentuk tekanan dan intimidasi yang didapat oleh para pejabat dinkes tersebut.
"Ada yang menjelaskan (tekanan dan intimidasi) samar-samar, tapi sudah kita identifikasi.
Sebenarnya kalau bicara pekerjaan yang menekan gitu yah semua pekerjaan saat ini pasti begitu (ada tekanan)," ujar Komarudin kepada wartawan usai pemeriksaan, Rabu.
Dalam pemeriksaan juga terungkap, tidak seluruh pejabat menginginkan untuk mundur.
Ada beberapa yang ikut-ikutan karena bentuk solidaritas kepada rekannya.
"Kalau persoalan apakah betul mereka itu secara sadar sungguh-sungguh mengundurkan diri, ternyata yah enggak seluruhnya.
Jadi, ada yang memang berniat sungguh-sungguh mundur, ada juga solidaritas.
Yang lain pada tanda tangan, pada ikut-ikutan tanda tangan," kata Komarudin.
Selain memeriksa 20 pejabat dinkes, BKD juga memeriksa Kepala Dinkes Banten dr Ati Pramudji Hastuti sebagai pimpinan mereka.
"Kita kan harus secara seluruhnya biar obyektif kita mendapatkan informasi sebaik-baiknya, biar jelas duduk persoalannya," tutur Komarudin.
Pejabat minta maaf
Komarudin mengungkapkan, pejabat yang menandatangani surat pernyataan sikap mengundurkan diri mengakui cara yang mereka lakukan tidak tepat.
Sehingga, dalam pemeriksaan secara terbuka mereka meminta maaf karena sudah membuat kegaduhan dan mendapat respons beragam di masyarkat.
"Mereka menyampaikan maaf secara umum terbuka kepada publik, kepada pemerintah daerah. Karena mereka tidak bermaksud untuk membuat gaduh, karena itu spontan saja," kata Komarudin.
Sebelumnya diberitakan, 20 pejabat di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengajukan pengunduran diri.
Pengunduran diri dilakukan setelah salah satu rekan mereka, LS ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan masker oleh Kejaksaan Tinggi Banten.
Surat pengunduran diri diajukan tertanggal 28 Mei 2021, dan ditandatangani di atas meterai oleh 20 pejabat eselon III dan IV.
Ada dua poin pernyataan sikap dalam surat itu. Pertama, mereka menyatakan telah bekerja secara maksimal dalam melaksanakan tugas sesuai arahan kepala dinkes Banten yang dilakukan dengan penuh tekanan dan intimidasi.
Kondisi tersebut membuat mereka bekerja dengan tidak nyaman dan penuh ketakutan.
Kedua, para pejabat dinkes menilai, LS yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan masker untuk penanganan Covid-19, dalam melaksanakan tugas sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) telah sesuai perintah kepala dinkes Banten.
Dengan kondisi penetapan tersangka tersebut, para pejabat dinkes lainnya merasa sangat kecewa dan bersedih, karena merasa tidak ada upaya perlindungan dari pimpinan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya 20 Pejabat Dinkes Banten Ramai-ramai Mengundurkan Diri"
Baca juga: Delapan Daerah di Jateng Alami Lonjakan Covid-19 Signifikan, Kasatgas Covid-19 Minta Laporan Ganjar
Baca juga: Pengunjung Telaga Sarangan Berkelahi dengan Pemilik Restoran gara-gara Pesan Sate Keliling
Baca juga: Kode Redeem FF Kamis 3 Juni 2021, Terbaru dan Belum Digunakan di Free Fire
Baca juga: Wanita Ini Selamat dari Pembantaian Nazi di Kamp Konsentrasi Auschwitz, Begini Kesaksiannya