Berita Semarang
YouTuber Prank dan Horor Semarang Ditemukan Tewas di Selokan
Kurang dari 24 jam, dua nyawa melayang akibat kecelakan tunggal di Kota Semarang. Peristiwa pertama terjadi di Jalan S Parman, Gajahmungkur, Kamis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Kurang dari 24 jam, dua nyawa melayang akibat kecelakan tunggal di Kota Semarang. Peristiwa pertama terjadi di Jalan S Parman, Gajahmungkur, Kamis (3/6) sekitar pukul 05.00.
Korbannya SHP (23) warga Padangsari, Banyumanik yang merupakan Youtuber yang pernah aktif membuat konten prank dan horor.
Sementara peristiwa nahas serupa lainnya terjadi di tanjakan Manyaran, Semarang Barat dengan korban Setiyono Purwadi (49) sekira pukul 15.30.
Korban merupakan warga Kumudasmoro, Bongsari, Semarang Barat, Kota Semarang.
"Iya dua kejadian tersebut akibat kecelakaan tunggal dengan korban dua orang meninggal dunia," ucap Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit.
Untuk kronologi peristiwa pertama, saat itu korban mengendarai motor matik Beat warna putih dengan nomor polisi H 3916B KG.
Di lokasi kejadian, korban terjatuh hingga terlempar ke selokan. Diduga, korban jatuh lantaran kurang waspada pandangan depan dan kurang menguasai kendaraan.
Di lokasi kejadian itu, kondisi jalan cukup menikung.
"Korban alami luka parah di bagian kepala hingga meninggal dunia di lokasi kejadian. Saat ini jenazah sudah dibawa ke RSUP Kariadi," bebernya.
Kejadian kecelakaan maut itu terjadi saat korban mengendarai motor dari arah selatan atau jalan Kagok ke arah utara atau jalan Kintelan.
Sedangkan saksi mata yang enggan disebutkan namanya mengatakan, tak menyangka di seberang jalan tempatnya bekerja ada korban kecelakaan.
Menurutnya, saat dia tiba di tempat kerja sekitar pukul 05.30 kondisi di tempat kejadian masih sepi.
Namun tiba-tiba banyak polisi dan relawan di lokasi kejadian sekira pukul 07.00.
"Saya tak berani mendekat takut kena marah bos jadi tak tahu persis kondisi korban," ujar dia.
Ia memperkirakan, saksi yang melihat korban pertama kali adalah penyapu jalanan.
Ia mengatakan, pengguna jalan seperti pemotor tidak akan tahu posisi korban karena terperosok di selokan dengan kedalaman hingga 2 meter.
Ia mengaku heran korban bisa terperosok karena ada pembatas jalan yang terhitung tinggi, yakni sekira 40 sentimeter.
"Sempat heran juga namun apapun mungkin bisa terjadi dalam kecelakaan," terangnya.
Sementara kronologi kecelakaan di tanjakan Manyaran, Kota Semarang, bermula saat korban berkendara dalam keadaan sakit.
Kasatlantas mengatakan, saat berkendara itu, korban oleng ke kiri lalu jatuh. Korban yang mengendarai sepeda motor Beat pelat H 4384 YQ dari utara ke selatan mengalami luka di kepala dan meninggal di lokasi kejadian.
"Korban langsung di bawa pulang ke rumah duka oleh pihak keluarga," ujarnya.
Sedangkan saksi mata, Tunggil Ardi Wijaya juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, korban tiba-tiba jatuh ketak berkendara dari arah bawah.
Menurutnya, korban sempat kejang sebelum menghembuskan napas terakhir. Pengguna jalan sempat kebingungan hendak menolong lantaran masih pandemi Covid-19.
"Saya tiba ke sini korban masih di tengah jalan. Tak ada yang berani memberi pertolongan sehingga saya segera telpon jajaran relawan," ungkapnya.
Dia mengatakan, korban hanya alami luka ringan dari kejadian itu. Berdasarkan keterangan anak korban, penyebab terjatuh lantaran sakit yang diabetes yang diderita.
"Entah serangan jantung atau apa kurang tahu tetapi anaknya bilang sakit diabetes," tandasnya. (iwn)
Baca juga: Polres Kudus Surati Dewi Perssik, Inilah Hasil Random Test Tamu Undangan Hajatan Viral Kudus
Baca juga: Seorang Napi Kedapatan Aktif Main Medsos, Ternyata Dapat HP dari Sesama Napi yang Sudah Bebas
Baca juga: Daftar Harga Terbaru Lengkap Wuling Almaz RS, Confero dan Cortez CT Series dengan PPnBM Juni 2021
Baca juga: Bupati Alor Amon Djobo Minta Maaf ke Mensos Tri Rismaharini soal Video Viral Marahi Staf Kemensos