Berita Nasional
Bung Karno Begitu Tenar di Rusia, Ada Dua Anak Diberi Nama Soekarno
Nama Soekarno, mantan Presiden pertama Republik Indonesia, begitu berarti di kalangan masyarakat Rusia.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nama Soekarno, mantan Presiden pertama Republik Indonesia, begitu berarti di kalangan masyarakat Rusia.
Hal itu disampaikan M. Wahid Supriyadi (61), mantan Duta Besar LBBP RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus.
Dia bertugas sejak April 2016 hingga Juli 2020.
Selama bertugas, dia mendapatkan berbagai pengalaman menarik.
Baca juga: Hari Lahir Soekarno 6 Juni yang Ditandai Letusan Gunung Kelud 1901
Baca juga: 8 Kata-kata Bijak dan Quotes Soekarno Tentang Pancasila
Baca juga: Peringati 70 Tahun Hubungan RI-Rusia, Megawati Dapat Bintang Jasa dari Vladimir Putin
Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Joe Biden dan Vladimir Putin Akan Bertemu guna Perbaiki Hubungan AS-Rusia
Terutama, mengenai arti sosok presiden pertama Indonesia Soekarno bagi kalangan rakyat Rusia.
Saking begitu melekatnya sosok Soekarno di Rusia, ada dua anak di sana dinamai Sukarno.
Kedua anak itu yakni Sukarno bin Kamil ( bahasa Rusia disebut Sukarno Kamilevich) dan Sukarno bin Muhammad ( Rusia : Sukarno Magomedovich).
Kini usia mereka masing-masing 14 tahun dan 12 tahun.
Wahid bertemu dengan kedua anak itu saat meresmikan Pusat Nusantara di ke Makhachkala, Dagestan, Rusia, Selasa (26/3/2019).
Dua Sukarno itu datang atas undangan Kepala Pusat Nusantara, Abdulaev Ibragimgadzi.
"Ini luar biasa.
Kalo nama Sukarno untuk kalangan generasi tua Rusia itu mungkin sudah biasa.
Namun nama itu disematkan ke anak kecil zaman sekarang," jelas Wahid yang kini berdomisili di Depok, Jawa Barat saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (23/1/2021)
Dia melanjutkan, dari penuturan Abdulaev, cerita asal nama Sukarno di dua anak Rusia itu berawal dari buyut mereka yaitu Musa Gashimovich yang kagum terhadap sosok Sukarno.
Kekaguman itu, bermula saat Musa Gashimovich menghadiri sidang Partai Komunis di Kremlin pada Juni 1961.