Berita Regional
6 Preman Pengeroyok Anggota TNI di Terminal Bungurasih Ditangkap, Begini Pengakuan Mereka
Hanya gara-gara melihat korban yang mondar-mandir itulah, preman-preman terminal yang sedang nongkrong di warung itu berulah.
TRIBUNJATENGCOM, SIDOARJO - Seorang anggota TNI AL dikeroyok di Terminal Purabaya di Bungurasih, Sidoarjo, beberapa waktu lalu.
Para pelaku pengeroyokan sudah tertangkap semua dan ditahan di Mapolres Sidoarjo.
Dua pelaku yang sempat kabur ke luar Sidoarjo, juga sudah berhasil diringkus petugas gabungan TNI dan Polri.
Baca juga: Waspada BMKG: Kota Ini Akan Terdampak Pertama Kali Tsunami & Gempa Besar Pulau Jawa Dalam 20 Menit
Baca juga: Kisah Pak Yadi Terlanjur Terima Order Ojek Tengah Malam, Ternyata yang Order Begal, Begini Akhirnya
Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di Tegal Dijenguk Warga, 82 Orang dalam Satu RW Tertular 6 Meninggal
Baca juga: Dosen Unsoed Purwokerto Juarai Kompetisi Penulisan Artikel Ditjen Dikti
Mereka adalah Nur Muhammad Dwisyah Pengestu (21) dan Rizky Arifianto (18), keduanya warga Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Nur Muhammad ditangkap saat bersembunyi di Jombang, sedangkan Rizki Afifianto diringkus petugas di tempat persembunyiannya di Blega, Bangkalan, Madura.
“Dua pelaku tersebut kabur ke luar kota setelah mendapat kabar bahwa teman-temannya tertangkap petugas.
Petugas terus mencarinya, sampai akhirnya berhasil menangkap mereka,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Selasa (8/6/2021).
Dengan tertangkapnya dua pelaku ini, berarti sudah ada enam orang pelaku penganiayaan terhadap Pratu Jehezkial di Terminal Bungurasih, Minggu (23/5/2021) dinihari lalu.
Sebelumnya, empat orang pelaku juga sudah diringkus petugas.
Mereka antara lain, Ubaid, Ferdiansyah, Rizky, dan Yabes.
Mereka ini ditangkap di sekitaran Bungurasih beberapa jam setelah kejadian.
“Dari hasil penyidikan petugas, pelaku utamanya adalah orang enam tersebut.
Memang ketika kejadian ada lebih dari sepuluh orang di lokasi, namun lainnya tidak sampai ikut menganiaya korban.
Mereka juga sempat diamankan petugas, namun hanya sebagai saksi,” urai Sumardji.
Para pelaku itu, menurut dia, bisa dibilang adalah para preman yang biasa mangkal di kawasan Bungurasih.
Mereka juga disebut-sebut kerap meresahkan masyarakat dan warga di sekitaran terminal.
Dalam pemeriksaan di Sat Reskrim Polresta Sidoarjo, para pelaku mengaku bahwa pemukulan atau penganiayaan itu dipicu teriakan salah satu pelaku yang meneriaki maling kepada korban.
“Menurut keterangan para pelaku, korban sempat naik motor riwa-riwi alias bolak-balik di kawasan itu.
Kemudian ada satu satu pelaku meneriaki maling, lantas mendekati korban,” lanjut Sumardji.
Sempat terjadi cekcok mulut antara korban dan para pelaku.
Karena ada salah satu pelaku yang langsung memukul, pelaku lainnya pun ikut menganiaya korban beramai-ramai sampai korban mengalami luka di wajah, kepala, dan beberapa bagian tubuhnya.
Di sisi lain, diketahui bahwa korban modar-mandir di sana karena mencari hotel.
Pada sore hari, korban sempat menginap di salah satu hotel di kawasan terminal.
Tapi karena masih berstatus pendidikan dan ada perintah untuk kembali ke markas, dia pun kembali ke tempat tugasnya.
Nah, saat dini hari itu, korban kembali ke sana untuk mencari hotelnya.
“Korban bermaksud mengambil barangnya yang ketinggalan di hotel.
Tapi karena hotel di kawasan terminal kan kecil-kecil, sehingga korban kesulitan mencari tempatnya lantaran dia bukan orang sini.
Karena itu dia mondar-mandir,” papar kapolres.
Hanya gara-gara melihat korban yang mondar-mandir itulah, preman-preman terminal yang sedang nongkrong di warung itu berulah.
Di antara mereka menerika maling, kemudian beramai-ramai memukuli korban hingga babak belur. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keroyok Anggota TNI hingga Babak Belur, 6 Preman Terminal Bungurasih Dibekuk, Ini Kronologinya
Baca juga: Pemanasan Euro Timnas Perancis, Giroud Cetak Dua Gol Setelah Menggantikan Benzema yang Masih Mandul
Baca juga: Lama Menghilang, Wanita Hamil 7 Bulan Ditemukan Terkubur di Bekas Galian Septic Tank Depan Rumah
Baca juga: Inilah Alasan Pilus Pilih Naik Angkot daripada Naik BRT di Pencanangan Hari Transportasi Umum?
Baca juga: Polisi Nyambi Jadi Jambret, Sasarannya Anak-Anak, Hasilnya buat Foya-Foya