Berita Semarang
Berkolaborasi dengan Milenial Tanamkan Nilai-nilai Pancasila di Jateng
Aksi terorisme yang kerap terjadi tidak terlepas dari ideologi yang menyimpang.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo
Pancasila harus dipelajari, dipahami, dan diamalkan dalam tindakan. Paling penting, pemahaman benar tentang Pancasila. Kalau Pancasila dipahami secara benar, insyaalloh diamalkan sebagai tindakan yang benar. Permasalahannya terkadang pemahaman tidak pas, sehingga tindakannya juga berpengaruh tidak tepat.
Kebetulan kami baru saja ada kegiatan talkshow yang diselenggarakan di Solo. Dihadiri gubernur, Prof Hariono dari BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), wali kota, dan tokoh agama, yang menyampaikan hal positif. Acara juga dihadiri dunia usaha, yang menyampaikan hal bagus dengan Pancasila diamalkan terutama di dunia usaha.
Para pelaku dunia usaha bercerita ternyata harus menerapkan nilai Pancasila. Dengan begitu, jadi pengamalan yang menjadi spirit orang menjalankan usaha dengan baik. Saya kira semua sepakat, mengaktualisasikan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari.
Bagaimana Pancasila diaplikasikan dalam tindakan?
Sila pertama, tentu sebagai masyarakat Indonesia yang religius, beragama, Ketuhanan Yang Maha Esa, penganut agama dan penganut kepercayaan sepakat itu. Atas kesepakatan ini, ada dua hal yang bisa diwujudkan dalam sikap kesehariannya. Pertama, beribadah sesuai agama masing- masing dan kedua toleransi, ini yang penting. Boleh beragama dengan baik, tapi jangan lupa toleransi, kita hormati agama lain.
Sila kedua, saat pandemi Covid-19 ini, saatnya tolong menolong, memahami kesusahan orang lain, tepo seliro. Ada rasa. Juga ketika mengabaikan protokol kesehatan, ingat, ada nakes yang jadi korban, masyarakat jadi korban. Harus ada rasa belas kasihan, tepo seliro, tenggang rasa.
Nilai-nilai persatuan, banyak suku, wilayah banyak, semua kuat karena persatuan Indonesia.
Sila keempat terkait demokrasi. Kebebasan tapi harus ingat, kebebasan berlebihan mengganggu kebebasan orang lain. Harus ada musyawarah mufakat menyelesaikan permasalahan yang ada. Ono rembug dirembug (ada masalah diselesaikan).
Keadilan sosial, terapkan kegiatan gotong royong membangun ekonomi kreatif dan ekonomi kerakyatan. Satu satunya ekonomi tidak berdampak covid yakni ekonomi kerakyatan seperti pertanian, UMKM, yang bisa tumbuh hari ini. Harus ada tindakan konkret dalam kehidupan sehari hari untuk mengamalkan Pancasila.
Jadi, Pancasila dalam tindakan tidak usah muluk-muluk, apa yang bisa dilakukan di sekitar kita, lakukan saja.
Bagaimana respons milenial dalam memahami Pancasila dan NKRI?
Ada kegiatan yakni pendidikan politik dimana selenggarakan forum group discussion (FGD) yang melibatkan generasi muda.
Pada dasarnya bagaimana mereka punya pemahaman bersama tentang nilai kebangsaan dan Pancasila, aktualisasikan bareng-bareng dan berkolaborasi.
Potensi apa yang harus diwaspadai masyarakat Jateng?
Saya kira itu tadi, masih covid, keselamatan jiwa, saya kira menjadi nomor satu. Jadi, keselamatan manusia nomor satu, semua harus waspada sehingga tidak menjalar. Hal lainnya terkait radikalisme dan terorisme yang harus terus diwaspadai di Jateng. Kemudian terkait narkoba, karena namanya terorisme, narkoba dan korupsi merupakan kejahatan luar biasa atau extraordinary crime.
Waspadai, antisipasi, terutama pada kami jajaran ASN. ASN ini selalu menjadi figur di masyarakat, sehingga jadi spirit untuk mengantisipasinya di masyarakat.