Berita Semarang
Berkolaborasi dengan Milenial Tanamkan Nilai-nilai Pancasila di Jateng
Aksi terorisme yang kerap terjadi tidak terlepas dari ideologi yang menyimpang.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo
Tadi dibahas ASN, apakah perlu, ASN diberikan tambahan pendidikan tentang nilai Pancasila?
Saya kira bukan hanya asn, tapi semua anak bangsa ini. Mestinya jadi konsumsi harian terkait pelajaran Pancasila. Nilai-nilai kebangsaan, bagi ASN penting karena ASN ini melaksanakan tugas-tugas pembangunan dan pemerintahan. Lalu kemudian menyampaikan sosialisasi ke masyarakat, yang tentu saja sebelum menyampaikan ke masyarakat, kita harus memahami dan melaksanakan. Jangan sampai jarkoni (mengajari tapi belum mempraktikan sendiri).
Bagi ASN, sumpah dan janjinya yakni taat kepada NKRI, Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika yang merupakan bagian dari hidup kita.
Apakah perlu wawasan kebangsaan dalam konteks pendidikan siswa?
Tidak sekedar perlu. tapi wajib. Memang kemarin sempat berdiskusi karena hari ini dalam regulasi kita yang wajib pelajaran Pancasila itu di lingkungan perguruan tinggi.
Di lingkungan siswa, dalam Sisdiknas (sistem pendidikan nasional), Pancasila tidak menjadi kewajiban tapi bagian dari pelajaran PPKN, sekarang namanya PKN. Saya kira kami terus mendorong.
Saya ditunjuk jadi koordinator Pancamandala di Jateng. Di situ kita ada tugas membumikan Pancasila dengan lima koordinator, pendidikan, pemerintahan, kemasyarakatan, pers atau media, dan dunia usaha.
Dari lima mandala ini, kami punya tugas untuk sosialisasikan nilai Pancasila ke semua sektor. Maka, di dunia pendidikan, mulai dari dasar dan perguruan tinggi, harapan kita wajib ada pelajaran Pancasila, kami mendorong ke sana.
Apa harapan anda ke depan?
Harapannya, Tribunners bersama sama dengan kami, ikut bersama-sama mensosialisasikan bagaimana Pancasila bisa dipahami semua generasi, lintas generasi. Lalu diamalkan dalam tindakan, kolaborasi dengan yang lain termasuk bersama-sama teman-teman Tribunners.
Semua masyarakat Jateng, golongan usia, agama, etnis, yang tinggal di wilayah Jateng atau di Indonesia, mari sama-sama cintai bangsa ini. Sama-sama pegang Pancasila ini. Indonesia bagi kami pusaka yang diwariskan pendiri bangsa ini yang harus kita rawat, jaga selamanya. Warisan dan pusaka berharga. Amalkan Pancasila ini dalam tindakan, bagian tindakan kita sehari sehari. (*)