Berita Kudus
Upaya Spiritual Menjadi Salah Satu Langkah Bangkitkan Optimisme Warga Desa Medini di Tengah Pandemi
Bermacam upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kudus untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rival al manaf
Penulis: Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bermacam upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kudus untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Mulai dari langkah edukasi warga akan pentingnya protokol kesehatan, sampai pada usaha spiritual pun dilakukan.
Di antara upaya mengedukasi warga yakni dengan memberikan pemahaman secara berkala dan keliling ke kampung-kampung.
Bahwa saat ini Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih masih harus mensyaratkan kewaspadaan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Kudus Positif Corona Meninggal di Asrama Haji Donohudan
Baca juga: RS Mardi Rahayu Buka Layanan Vaksinasi Gratis untuk Warga Kudus, Kuota Cuma 250 Orang Per Hari
Baca juga: Berkaca Kasus Covid di Kudus, Ganjar Ingin Setiap Kabupaten Kota Pastikan Ruang Isolasi RS Cukup
Apalagi saat ini Kudus menjadi sorotan karena tingginya kasus.
Sejak sepekan lebaran sudah ada 23 warganya yang terpapar Covid-19. 14 di antaranya telah sembuh. 3 masih menjalani isolasi mandiri di rumah, dan 2 orang menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan. Sedangkan yang meninggal terhitung ada 4 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Warga yang meninggal ini memiliki penyakit penyerta. Di antaranya darah tinggi, sakit jantung, ada juga yang paru-paru.
Kata Kepala Desa Medini, Agus Sugiyanto, bagi setiap warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah ditanggung kebutuhan makan setiap hari oleh pihaknya. Ada yang dikirim makanan siap santap sehari tiga kali, ada pula yang dikirim bahan mentah untuk diolah sendiri oleh warga yang isolasi di rumah.
“Kami juga mendorong kepada tetangga warga yang isolasi mandiri di rumah untuk ikut mendukung. Jangan malah mengucilkan,” kata Agus Sugiyanto, Jumat (11/6/2021).
Dalam upaya lahir yang pihaknya lakukan, kata Agus, juga menggandeng tokoh agama atau kiai musala di setiap kampung. Masing-masing kiai kampung didatangi untuk diminta bantuan menyampaikan kepada jemaahnya untuk tertib protokol kesehatan.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kudus Tunggu Lepasnya Status Zona Merah Covid-19
Baca juga: Alhamdulillah, Angka Konfirmasi Kasus Aktif Covid-19 di Kudus Turun, Kesembuhan Meningkat Tajam
Baca juga: Aku Rak Iso Ngambung Pak, Teriak Pasien Positif Corona Kudus Ditengok Ganjar dari Kejauhan
“Kami menggandeng tokoh agama atau kiai kampung di masing-masing musala, ada 31 musala. Kami memberikan masker juga,” kata Agus.
Lebih dari itu, masing-masing kiai musala juga diminta untuk memberikan formulasi doa agar diamalkan oleh jemaahnya. Pasalnya, setelah upaya secara lahir telah semaksimal mungkin dilakukan, kata Agus, juga tidak kalah penting dalam menghadapi pandemi ini yakni upaya spiritual.
“Agar warga itu ada optimisme di tengah pandemi ini,” kata dia.
Upaya spiritual ini juga dilakukan oleh pihaknya bersama tokoh agama di desa tersebut menggelar doa bersama fi balai desa. “Kami semalam gelar doa bersama 15 orang terdiri perangkat dan tokoh agama. Kami wasilah baca manakib supaya pandemi ini lekas berlalu,” kata dia. (*)