Berita Kudus
82 Persen Sampel Pasien Covid-19 Kudus Disebut Varian India, Belum Diketahui Asalnya
Terjadinya ledakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus terjadi karena varian delta atau yang disebut dengan Covid-19 varian India.
Penulis: raka f pujangga | Editor: m nur huda
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Terjadinya ledakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus terjadi karena varian delta atau yang disebut dengan Covid-19 varian India.
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, dr Abdul Aziz Achyar membenarkan informasi tersebut.
"Ya betul (varian India-red)," ujarnya, lewat whatsapp, Sabtu (12/6/2021).
Baca juga: Ke Solo Didampingi Gibran, Puan Sebut Jangan Tutupi Data Kasus Covid-19 Seperti Kudus
Baca juga: Cek Tempat Isolasi Kudus, Ganjar Dicurhati Pasien Tak Bisa Nonton Ikatan Cinta
Baca juga: Ada Rhoma Irama di LIDA, Inul Daratista Pilih di Rumah Nonton Ikatan Cinta
Baca juga: Hartopo Beri Motivasi Warga Kudus yang Jalani Isolasi di Donohudan
Menurutnya, varian tersebut 50 persen lebih menular dibandingkan varian Inggris.
Namun, virus itu masih terdeteksi polymerase chain reaction (PCR).
Gejalanya juga masih sama dengan varian Covid-19 yang lainnya.
Termasuk tingkat bahayanya masih sama dengan varian Covid-19.
"Virus ini masih terdeteksi dengan PCR," kata dia.
Dia mengimbau untuk masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bila perlu menggunakan dobel masker.
Satu lapis masker bedah, sedangkan lapisan luarnya menggunakan masker kain.
"Saya imbau prokes (protokol kesehatan-red) ketat. Pakai dobel boleh, yang satunya dengan masker kain," ujar dia.
Penggunaan masker kain dan masker medis bisa meningkatkan efektifitas filtrasi terhadap virus hingga 96,4 persen.
Masker kain bagian luar efektifitasnya 65 persen, masker medis bagian dalam dengan efektifitas 85 persen.
"Penggunaan dua lapis masker efektifitasnya meningkat hingga 96,4 persen," ujar dia.