Berita Internasional
AS Curigai China Punya Laboratorium Senjata Biologis Kembangkan Bom Patogen Kemungkinan Covid-19
Para ilmuwan di China dicurigai sedang mengembangkan bom bakteri mematikan dan menimbulkan patogen mematikan kemungkinan Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM, CHINA - Para ilmuwan di China dicurigai sedang mengembangkan bom bakteri mematikan dan menimbulkan patogen mematikan seperti Anthrax dan kemungkinan juga Covid-19.
Kecurigaan itu muncul sebagai buntut dari pertanyaan-pertanyaan terkait kemungkinan asal-usul Covid-19 bocor dari laboratorium di Wuhan.
Ada kecurigaan bahwa China sedang meneliti senjata biologis di puluhan laboratorium rahasia.
Penelitian tersebut diduga dilakukan secara diam-diam selama beberapa dekade menjelang potensi Perang Dunia III.
Baca juga: Viral Pengendara Mobil Terios Ugal-ugalan di Jalan Tol, Polisi: Kalau Lihat Pelatnya, Sragen
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kendal Hari Ini Minggu 13 Juni 2021, Hujan Ringan Malam Hari
Baca juga: Sebulan Setelah Suami Merantau, Istri Bawa Brondong ke Rumah, Digrebek Keluarga Pas Hubungan Badan
Ada laporan bahwa negara yang memiliki luas 9,6 juta km persegi ini memiliki 50 laboratorium rahasia.
Di dalamnya para ilmuwan dicurigai sedang mengembangkan bom bakteri mematikan dan menimbulkan patogen mematikan seperti Anthrax dan kemungkinan juga Covid-19.
The Sun, Jumat (11/6/2021) melaporkan bahwa ada bukti yang menunjukkan Covid-19 mungkin telah direkayasa, namun China menyangkal tuduhan itu.
Kecurigaan bahwa China memproduksi senjata bilogis, salah satunya adalah Covid-19, bermula dari laporan Amerika Serikat yang mengklaim mendapatkan sejumlah dokumen.
Isi dokumen itu menunjukkan bahwa komandan Tentara Pembebasan Rakyat China meyakini perang di masa depan dapat menggunakan senjata biologis.
Dalam dokumen yang bocor itu disebutkan bahwa senjata biologis dan senjata genetik akan menjadi "senjata utama untuk kemenangan" perang.
Dokumen tersebut juga menjelaskan secara rinci kondisi sempurna untuk menggunakan senjata utama tersebut.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS telah menyerukan bahaya terhadap China dalam beberapa laporan dan sebagiannya rahasia.
Laporan pertama dirilis pada April yang memperingatkan hubungan dekat antara militer China dengan laboratorium sipilnya.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa penelitian biologi bisa "berfungsi ganda".
Laporan AS juga menyatakan bahwa China diyakini memiliki sejarah program senjata biologi (bioweapons) yang mengandung risin, racun botulinum dan agen penyebab anthrax, kolera, wabah dan tulaerima.