Berita Semarang
Kisah Dokter Asri dan Tim Medis Ambulance Hebat Semarang Mandikan Tuna Wisma Terkapar di Halte
Tim medis merawat tuna wisma atau gelandangan yang terkapar di sebuah shelter Trans Semarang di Jalan Wr Supratman, Semarang Barat, Kota Semarang
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: abduh imanulhaq
Para relawan juga membawakan makanan dan minuman untuk Edi.
Setelah pemeriksaan tim medis, dokter Asri beserta timnya tak tanggung-tanggung berinisiatif untuk memandikan Edi.
Para relawan yang berada di sana juga turut membantu mencarikan pakaian baru dan peralatan kebersihan lain.
“Melihat kondisinya yang lusuh, jadi kami mandikan, bersihkan dan berikan pakaian yang layak,” imbuhnya.
Edi sempat menolak untuk dimandikan, ia mengaku khawatir uang yang ia bawa dirampok.
Dengan berbagai bujukan, akhirnya Edi bersedia untuk dibersihkan dan dirawat.
Tak hanya sampai bersih, para tim medis juga merapikan penampilan Edi hingga menyisir rambutnya.
Setelah semuanya selesai, para relawan dan tim medis berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial dan menyerahkan Edi untuk pertolongan selanjutnya.
“Kami melihat korban sudah tergeletak di halte, kami langsung menghubungi ambulans dan Dinas Sosial.
Kami juga menemukan sejumlah uang yang dibawa oleh tuna wisma tersebut, kemudian kami rapikan dan masukkan ke kantong pakaian yang baru,” ungkap Rozi dan Kevin, para anggota relawan di Semarang.
Tuna wisma tersebut menolak memberitahu alamat dan lokasi keluarganya.
Diduga, ia melarikan diri dan tak mau pulang ke rumahnya ataupun keluarganya.
Ia langsung dibawa oleh Dinas Sosial ke RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang.
Menurut dr Asri, sudah seharusnya bagi tim medis untuk tidak hanya memikirkan kondisi kesehatan namun juga kebersihan pasien.
Baginya, kebersihan merupakan salah satu faktor penting dari kesehatan.