Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Hasil Tracing 275 Orang Positif Covid-19 di Lapas Yogyakarta, Berawal Sipir Hilang Indra Penciuman

275 orang dilingkungan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika kelas II A Yogyakarta positif terinfeksi virus corona.

Editor: rival al manaf
zoom-inlihat foto Hasil Tracing 275 Orang Positif Covid-19 di Lapas Yogyakarta, Berawal Sipir Hilang Indra Penciuman
penjara ilustrasi

TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN - 275 orang dilingkungan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika kelas II A Yogyakarta positif terinfeksi virus corona.

Mereka yang terjangkit Covid-19 terdiri dari warga binaan hingga sipir.

Berikut ini kronologi awal penularan virus corona di Lapas Narkotika Yogyakarta tersebut.

Baca juga: Pesta Narkoba, Sekda Nias Utara Digerebek di Tempat Karaoke Bersama 5 Wanita

Baca juga: Hasil Copa America 2021, Argentina Ditahan Cile, Gol Messi Sia-sia, Siap-siap Pensiun Lagi

Baca juga: Hasil Euro 2020 Skotlandia Vs Republik Ceko, Patrik Schick Cetak Gol Cantik, Skotlandia Tak Berkutik

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan penularan di lapas ini mulai diketahui setelah ada seorang sipir mengalami anosmia atau kehilangan kemampuan indera penciuman.

Sipir itu kemudian memeriksakan diri dan dinyatakan positif Covid-19 pada 6 Juni 2021.

Setelah ditelusuri kontak eratnya, diketahui ada empat sipir lain yang juga ikut terjangkit.

"Kasus pertama, awalnya ada empat orang," kata Joko, Senin.

Tidak lama setelah itu beberapa warga binaan di Lapas Narkotika Sleman secara bersamaan mengalami demam.

Dari 15 warga binaan yang demam, 11 di antaranya ternyata positif Covid-19.

Pengelola Lapas Narkotika Yogyakarta kemudian menggelar pemeriksaan massal.

Dari beberapa tahap pemeriksaan yang sudah berlangsung, ditemukan 275 warga binaan dan sipir yang terinfeksi virus corona.

Joko mengatakan, sudah mengusulkan kepada Kepala Lapas Narkotika Sleman agar warga binaan yang positif tetap diisolasi di dalam lapas.

Saat ini, sudah ada dua blok di dalam lapas yang dimanfaatkan sebagai ruang isolasi.

Sementara, tiga blok lainnya digunakan untuk karantina warga binaan yang hasil swab-nya negatif.

“Penanganan dilakukan Puskesmas Pakem bekerja sama dengan klinik dan dokter penanggung jawab dalam lapas,” kata Joko.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved