Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Gadis Sragen Loncat ke Bengawan Solo, Ini Barang yang Ditinggalkan di Jalan dan Keterangan Polisi

Warga tampak memenuhi sepanjang jembatan kuning yang menjadi jalur ke kawasan Sragen via ringroad, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres.

Editor: muslimah
TribunSolo.com/Fristin Intan
Kawasan jembatan besar jalan ringroad, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Kamis (17/6/2021).  

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Warga berbondong-bondong memenuhi Jalan Ringroad Mojosongo menyaksikan pencarian gadis Sragen yang loncat ke Bengawan Solo.

Dari pantauan TribunSolo.com tim SAR dan relawan hingga polisi pada Kamis (17/6/2021) siang sudah di TKP locatnya gadis bernama Isnaini Novita Cahyaningrum (22) itu.

Petugas mengamankan barang yang ditinggal di jembatan oleh warga Dusun Gumantar, RT 08 RW 04, Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen tersebut.

Warga tampak memenuhi sepanjang jembatan kuning yang menjadi jalur ke kawasan Sragen via ringroad, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres.

Mereka mendengar kabar sehingga mendatangi lokasi.

Adapun di lokasi, warga menemukan motor Honda Vario bernomor polisi AD-5366-AVE, helm Bogo jenis Cargloss, dompet dengan identitas di dalam tas dan sepatu flat wanita.

Dalam identitas ditemukan KTP dan SIM C atas nama Isnaini Novita Cahyaningrum (22) yang masih berstatus pelajar/mahasiswa.

Bahkan warga ramai-ramai menyaksikan insiden yang diduga meloncat dari jembatan sekitar pukul 09.00 WIB.

Sayangnya sejauh mata memandang, sosok wanita tersebut tidak terlihat dari atas jembatan di Jalan Raya Solo-Sragen tersebut.

Barang-barang itu pun dicek petugas kepolisian saat berada di lokasi.

"Iya benar dugaan miliknya (korban)," kata seorang petugas di tengah-tengah persiapan evakuasi.

Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta Arif Sugiarto, masih mencari kebenaran informasi dan mempersiapkan evakuasi.

"Infonya awal begitu. Saya masih nunggu assessment temen temen potensi SAR di lapangan," katanya singkat. 

Ditemukan di Bengawan Solo

Sebelumnya, mayat yang ditemukan mengapung di Bengawan Solo ternyata benar Yulius Panon Pratomo, seorang pencipta lagu rohani asal Yogyakarta.

Kabar tersebut dibenarkan petugas kamar jenazah RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Dedi saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Senin (24/5/2021) malam hari.

Baca juga: Update Hilangnya Pencipta Lagu Rohani Yulius Panon : Ditemukan Tewas di Bengawan Solo

Sesok mayat itu ditemukan tepatnya di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen dalam kondisi mengenaskan karena sudah membengkak.

"Keluarga baru saja datang, terus dikasih lihat foto dan sidik jari pembanding, sudah yakin, saudara Yulius," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Rombongan keluarga Yulius Panon tiba di instalasi pemulasaraan jenazah RSUD Sragen, sekitar pukul 22.00 WIB.

Perihal rencana selanjutnya, atas permintaan keluarga jenazah tidak langsung dibawa ke rumah duka.

Dikatakan, melainkan dilakukan tindakan autopsi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian Yulius Panon yang viral dikabarkan hilang.

"Ini untuk tindak lanjut dari pihak keluarga, terutama istri ingin lebih meyakinkan, besok pagi dibawa rencana ke Moewardi dilakukan autopsi," pungkasnya.

Ciri-ciri Disebut Mirip

Siapakah mayat yang ditemukan mengapung di Bengawan Solo tepatnya di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen masih misterius.

Petugas kamar jenazah RSUD Sragen, Dedi mengatakan masih menunggu kedatangan keluarga jenazah.

"Ini pihak keluarga masih di Jogja, lalu ke Solo, baru ke sini (RSUD Sragen)," katanya saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Senin (25/5/2021)

Diduga, jenazah tersebut merupakan Yulius Ponan yang dikabarkan hilang sehingga viral di medsos.

Namun, pihak rumah sakit belum dapat memastikan identitas jenazah tersebut sebelum keluarga menyaksikan jenazahnya.

Komposer musik gereja dan pelatih paduan suara Yulius Panon Pratomo dikabarkan menghilang sejak Minggu (23/5/2021) subuh. (Dokumentasi Pribadi)
Baca juga: Inilah Kebun Pisang, Lokasi Terbunuhnya Ridwan, Pemuda yang Mayatnya Ditemukan di Jembatan Jumantono

Baca juga: Hujan Disertai Angin Beberapa Jam di Solo,Pohon Tumbang di Manahan & Kampung Todipan Kebanjiran Lagi

Adapun jenazah yang ditemukan, memakai baju dan celana pendek berwarna hitam.

"Kalau dibandingkan (wajah) hampir sama, karena sudah dibawah air, maka agak berbeda," tambahnya.

"Ciri-cirinya mirip, tapi biar pihak keluarga yang memastikan" pungkasnya.

Dievakuasi BPBD

Mayat seorang pria ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo, Senin (24/5/2021).

Tepatnya di Dukuh Kembangan, Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Sugeng Priyono membenarkan penemuan mayat di aliran sungai.

"Iya benar, ada laporan masuk pukul 12.29 WIB," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Dikatakan, saat ditemukan tidak terdapat identitas yang melekat di tubuh mayat tersebut.

Hanya saja mayat tersebut mengenakan celana hitam pendek dan kaus.

"Belum diketahui identitasnya," tambahnya.

Penyebab pasti kejadian masih dalam proses identifikasi kepolisian.

"Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk diidentifikasi lanjut dan visum," aku dia.

Menurut warga bantaran sungai, Joko mengatakan kondisi mayat masih utuh.

"Kondisinya masih utuh, ada luka bekas pukulan di wajahnya, yang lainnya masih utuh" ungkapnya.

Penemuan mayat baru pertama kali terjadi di sungai dekat rumahnya.

"Kalau di sini baru pertama kali ini," jelas dia.

Komposer Musik Gereja

Kabar mengejutkan datang dari komposer musik Gereja dan pelatih paduan suara Yulius Panon Pratomo. 

Sebab, Yulius hilang sejak Minggu (23/5/2021) pagi.

Sampai saat ini, sudah1×24 jam dia belum juga ketemu.

Padahal Yulius Panon Pratomo rencanakannya akan mengelar konser di Solo.

Manager Rumah Musik Nafs-i-gira, Esa menjelaskan, dirinya terakhir bertemu Yulius sebelum istirahat di tempat penginapan di Solo.

"Sekitar pukul 00.30 WIB para rekan-rekan Nafs-i-gira akan beristirahat, Mas Yulius masih mengoperasikan labtopnya," jelasnya kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).

Barulah sekitar pukul 04.00 WIB, Esa menyadari tak melihat keberadaan komposer musik Gereja tersebut.

"Bangun tidur saya cek, beliau sudah enggak di Kamar, keadaan lantop masih menyala dan WhatsApp terakhir dilihat sekitar pukul 02.00 WIB," jelasnya.

Hilangnya Yulius membuat seluruh tim Nafs-i-gira mencari keberadaannya.

"Minggu pagi kita mencari di Solo Baru, Goa Maria, Taman Doa Alpha Omega, Kleco, Purbayan, Pasar Gede karena kita tau beliau bukan orang Solo jadi kita datangi lokasi yang kemungkinan ia hafal," jelasnya.

Ia menambahkan pada Minggu Sore, melakukan pencarian di Semua Rumah Sakit di Solo.

"Malamnya kita perluas pencarian di luar Solo, sampai Klaten," jelasnya.

Sampai sekarang belum diketahui keberadaan Yulius Panon Pratomo.

Esa menambahkan, hilangnya ini tak seperti kebiasaanya saat akan lakukan perenunggan.

"Bisanya kalau pergi ngabari, kebiasaanya kan sering menyendiri untuk mencari inspirasi," jelasnya.

Namun sampai hari ini belum ada kabar akan keberadaan Yulius Panon Pratomo. 

Esa berpesan untuk menghubungi nomor 0898-2966-070, apabila mengetahui keberadaanya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Dengar Kabar, Warga Mojosongo Berbondong-bondong Lihat Lokasi Gadis Sragen Loncat ke Bengawan Solo

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved