Berita Internasional
Polisi Minta Burger Ditolak, 19 Karyawan Sebuah Resto Ditangkap
Para karyawan dilaporkan tidak diizinkan menutup dapur, sehingga kompornya masih menyala dan meninggalkan para pelanggan yang mengantre.
TRIBUNJATENG.COM - Polisi di Lahore, Pakistan menahan 19 karyawan sebuah resto Johnny & Jugnu, Jumat (11/6/2021).
Penyebabnya karena polisi tersebut tidak diberi burger secara gratis.
Para karyawan dilaporkan tidak diizinkan menutup dapur, sehingga kompornya masih menyala dan meninggalkan para pelanggan yang mengantre.
Dalam keterangan Johnny & Jugnu, mereka menyatakan insiden penangkapan ini berawal dari staf menolak memberikan burger gratis di pekan lalu.
Dalam unggahannya di Facebook, restoran cepat saji itu menyebut sudah menjadi kebiasaan polisi setmpat meminta makanan ekstra.
"Karena mendapat penolakan, petugas mengancam manajer kami dan pergi, sebelum datang lagi besoknya dan melecehkan kami," jelas restoran.
Kemudian pada 11 Juni, sejumlah oknum datang dan menahan manajer gerai beserta semua pegawai yang bertugas.
Dilansir Oddity Central, Selasa (15/6/2021), para pegawai ditahan selama tujuh jam dan mendapat pelecehan.
"Mereka mendorong dan menghina kami karena tidak memberikan permintaan dari tamu paling spesial," jelas Johnny & Jugnu.
Insiden tersebut viral dan menuai kontroversi.
Membuat pejabat kepolisian setempat, Imam Ghani, menahan anggotanya yang terlibat.
"Tidak ada yang boleh seenaknya. ketidakadilan takkan ditoleransi. Mereka semua akan dihukum," tegas Ghani.
Gerai Burger Dibobol Gendut
Tak ada kata kapok bagi Agung Santoso (42) alias Gendut warga Jalan Pusponjolo Dalam, Bojongsalaman, Semarang Barat, Kota Semarang.
Belum lama melakukan aksi penjambretan di daerah Mranggen, Demak, dia melakukan aksi pembobolan gerai roti dan burger yang berada di depan minimarket Jalan Kedungmundu Raya, Tembalang, Kota Semarang.