Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Sebanyak 25 Pegawai Dinyatakan Positif Covid-19, Kantor Bakeuda Kendal Tutup 3 Hari

Kepala Bakeuda Kendal, Agus Dwi Lestari mengatakan, meksi ditutup, layanan pembayaran pajak tetap masih dilakukan maksimal 10 persen.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
tribunjateng/dini
Terjadi kebakaran di kompleks perkantoran Bupati Kendal Jalan Soekarno Hatta no 193, Selasa (19/9/2017) pagi. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL -- Sebanyak 25 pegawai Kantor Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kendal positif Covid-19.

Rinciannya, 18 aparatur sipil negara (ASN) dan sisanya tenaga penunjang kegiatan (TPK) atau pegawai honorer. Saat ini, mereka telah menjalani isolasi mandiri. Di sisi lain, Kantor Bakeuda Kendal ditutup selama tiga hari. Penutupan dilakukan mulai Rabu (16/6) hingga jumat (18/6).

Kepala Bakeuda Kendal, Agus Dwi Lestari mengatakan, meksi ditutup, layanan pembayaran pajak tetap masih dilakukan maksimal 10 persen.

"Artinya, untuk pembayaran pajak tetap dilayani. Kita tempatkan satu orang petugas jaga piket di masing-masing bidang.

Dia yang sehat yang sudah dinyatakan negatif setelah dilakukan tes swab," terangnya, Rabu.

Sementara pegawai lainnya, menjalani work from home (WFH). Pun halnya dengan rapat dan pengambilan keputusan akan dilaksanakan melalui video conference zoom meeting.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Ferinando Rad Bonay menambahkan, klaster penyebaran Covid-19 di Bakeuda Kendal diduga terjadi dari penularan klaster keluarga.

Diduga, ada satu pegawai yang keluarganya terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah itu, menulari empat rekan kerjanya.

Setelah diketahui beberapa pegawai terpapar Covid-19, tenaga kesehatan puskesmas setempat melakukan tracing dan swab ke 80 orang. Hasilnya, ditemukan penambahan kasus menjadi 25 orang yang terpapar Covid-19.

"Semua pegawai ada 80 orang sudah dilakukan tes swab. Yang terpapar, informasinya semua bidang," terangnya.

Menurutnya, pegawai yang positif sudah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing karena tidak bergejala.

"Ada yang bergejala ringan, seperti batuk dan pilek. Jadi tidak sampai sesak napas atau gejala berat lainnya," ujarnya.

Sedangkan Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengingatkan masyarakatnya waspada klaster penyebaran Covid-19 dalam ruang lingkup keluarga.

Menurutnya, tingginya kasus Covid-19 di Kendal yang saat ini tembus 600 kasus aktif didominasi klaster keluarga.

Berdasarakan data dari Dinas Kesehatan Kendal, penyebaran Covid-19 klaster keluarga hampir merata di semua wilayah. Selain itu, terdapat beberapa klaster di lingkungan Lapas, klaster takziah, dan juga klaster perkantoran.

"Klaster keluarga ini harus benar-benar diantisipasi. Angka kematian juga di Kendal cukup tinggi lebih dari 4 persen di atas rata-rata nasional," terangnya kemarin.

Ke depan, Dico ingin semua pihak saling bersinergi untuk melakukan sosialisasi protokol kesehatan secara masif. Ia juga meminta Dinas Kesehatan melakukan percepatan vaksinasi untuk menekan risiko penularan Covid-19.

"Kendal masuk empat terendah di Jateng yang masih minim vaksinasi. Kita juga giatkan lagi operasi yustisi. Satgas PPKM mikro harus bergerak cepat, harus ballance antara kesehatan dan ekonomi," ujarnya.

Terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri, Dico memastikan, semua kebutuhan makanan, perlengkapan alat mandi, vitamin, hingga buah-buahan akan dicukupi pemerintah daerah. Ia juga mengingatkan warga agar lebih ekstra waspada dengan menerapkan protokol kesehatan berlapis.

Sekretaris Dinkes Kendal, Budi Mulyono mengimbuhkan, klaster keluarga menjadi klaster yang paling dominan atas meningkatnya kasus di Kabupaten Kendal.

Menurutnya, sebagian besar penyebaran Covid-19 dimulai penularan dalam ranah keluarga. Oleh karena itu perlu diantisipasi dengan disiplin protokol kesehatan ketat setiap orang.

"Memang klaster keluarga paling banyak, terutama Boja dan sekitarnya. Ada juga beberapa wilayah lain seperti di Singorojo, Kecamatan Kota Kendal, juga Kaliwungu dan Brangsong," tuturnya.

Sementara Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kendal, Marwoto menambahkan, pemerintah mencoba hadir di tengah-tengah masyarakat langsung dengan melakukan bakti sosial memberikan semua kebutuhan kepada warga yang melakukan isolasi mandiri.

Bakti sosial dipusatkan di Kelurahan Karangsari di mana terdapat 95 warga dalam satu RT terpapar Covid-19 dan dilakukan lockdown lokal.

"Bakti sosial ini upaya penanganan dan pencegahan Covid-19. Kita sinergikan visi misi pemerintah daerah, TNI, Polri, tokoh masyarakat hingga takmir masjid dan musala. Selanjutnya juga kita giatkan penyemprotan desinfektan di 20 titik sasaran," terangnya. (sam)

Baca juga: Chanti Hotel Semarang Perketat Protokol Kesehatan Cegah Penyebaran Covid-19

Baca juga: Lupa Matikan Kipas, Rumah di Wonodri Semarang Terbakar, Santoso: Bikin Jantung Mau Copot

Baca juga: Pasukan Israel Tembak Mati Wanita Palestina yang Diduga Sengaja Tabrakkan Mobil di Yerusalem

Baca juga: 7 Anggota TNI di Solo Raya Positif Covid-19, Kini Isolasi Mandiri di RS Lapangan Benteng Vastenburg

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved