Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Virus Corona Varian Delta Ngamuk di Indonesia, 2 Vaksin Ini Dilaporkan Ampuh Mengatasinya

Sementara itu, varian ini diyakini sangat berbahaya dan lebih menular daripada virus corona sebelumnya

Editor: muslimah
TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
Kondisi Rumkitlap Benteng Vastenburg Kota Solo. Rumah sakit itu siap digunakan untuk menampung pasien Covid-19 asal Kudus. 

TRIBUNJATENG.COM - Virus corona varian delta mampu memporak-porandakan India.

Kengerian dialami negara tersebut karena ribuan kasus positif corona dalam sehari.

Menurut laporan virus ini telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia, dan pertama kali ditemukan di Kudus.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, virus corona varian delta sudah menginfeksi setidaknya 104 orang di Indonesia.

Baca juga: Jadwal TV Televisi Hari Ini Sabtu 19 Juni 2021 di Trans TV RCTI Trans7 GTV SCTV dan Lainnya

Baca juga: Jateng Disebut Duduki Kasus Tertinggi dan Ada 148 Kasus Varian Delta Terdeteksi di 6 Provinsi Ini

Sementara itu, varian ini diyakini sangat berbahaya dan lebih menular daripada virus corona sebelumnya.

Orang yang terinfeksi virus corona varian delta ini, biasanya harus dirawat di rumah sakit dan mendapatkan bantuan pernafasan.

Meski dianggap salah satu varian yang paling berbahaya saat ini, ternyata cara untuk mengatasi virus corona varian delta ini sudah ditemukan.

Menurut 24h.com.vn, pada Selasa (15/6/21), vaksin AstraZaneca dan Pfizer sangat ampuh untuk melawan varian ini.

Efektif bekerja setelah dua suntikan, dalam mencegah orang terinfeksi Covid-19, termasuk varian delta.

Vaksin Pfizer-BioNTech 96% efektif dalam mencegah masuk rumah sakit dari Covid-19.

Sedangkan vaksin AstraZeneca 92% efektif, pejabat kesehatan Inggris mengumumkan hasil statistik pada 14 Juni, menurut Bloomberg.

Hasil ini mirip dengan kasus infeksi varian Alpha yang pertama kali muncul di Inggris.

Inggris berlomba untuk memvaksinasi seluruh populasi sejak strain Delta menyebar luas beberapa minggu lalu.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memperpanjang blokade setidaknya selama 4 minggu lagi untuk mencegah penyebaran wabah baru.

Meskipun jumlah kasus Covid-19 di Inggris meningkat sangat cepat, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tidak meningkat, sehingga mengurangi tekanan pada sistem kesehatan.

"Vaksin adalah alat terpenting melawan Covid-19," kata Mary Ramsay, kepala imunisasi di Public Health England (PHE).

"Hal ini diperlukan untuk memvaksinasi sesegera mungkin untuk memberikan tingkat perlindungan tertinggi dengan semua strain saat ini," katanya.

Pada bulan Mei, pejabat Inggris juga merilis hasil statistik yang menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan AstraZeneca keduanya efektif dalam mencegah mutasi Delta.

Dengan 88% untuk vaksin Pfizer dan 60% untuk vaksin AstraZeneca setelah dua dosis injeksi.

Hasil analisis didasarkan pada statistik 14.000 kasus mutasi Delta di Inggris, antara 12 April dan 4 Juni.

Orang yang terinfeksi varian Delta, jika tidak divaksinasi, hampir dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit.

Daripada mereka yang terinfeksi varian Alpha, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet. (Intisari)

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved